Skip to main content

Perlombaan Teknologi dan Periode Detente (Peredaan Ketegangan) 1962-1979

     Uni Soviet dan Amerika Serikat tidak hanya bersaing dalam hal politik, tetapi juga bersaing dalam hal kemajuan teknologi. Pada Agustus 1957, Uni Soviet berhasil meluncurkan peluru kendali balistik antarbenua pertama, dan pada Oktober 1957 juga meluncurkan satelit bumi pertama, Sputnik. Peluncuran Sputnik menandai dimulainya perlombaan angkasa antara kedua negara.

     Periode 1960-an dan 1970-an lebih dikenal dengan nama periode detente (Prancis : 'relaksasi') dalam sejarah Perang Dingin, yang berarti kedua negara adidaya berupaya meredakan ketegangan di antara mereka. Kondisi ini tidak terlepas dari empat hal berikut.

     Pertama, berkurangnya gaung pertarungan ideologi di negara-negara dunia ketiga dan munculnya pola-pola baru dalam hubungan internasional. Pada masa ini, misalnya, negara-negara dunia ketiga mendirikan organisasi-organisasi alternatif, seperti Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan Gerakan Nonblok. Melalui OPEC dan Gerakan Nonblok, negara-negara dunia ketiga ingin lebih fokus pada pembangunan ekonomi daripada pertarungan ideologi, setelah sekian abad berada di bawah kolonialisme Barat.

     Kedua, Amerika Serikat menyadari bahwa pertarungan ideologi dengan Uni Soviet tidak boleh mengorbankan masalah ekonomi negara. Secara khusus, Amerika dicengangkan oleh pemulihan dan pertumbuhan ekonomi yang pesat dari negara-negara Eropa Barat dan Jepang sepanjang 1950-an dan 1960-an, setelah sama-sama mengalami kehancuran dalam Perang Dunia II. Tingkat PDB perkapita negara-negara ini hampir mendekati Amerika Serikat.

     Ketiga, Uni Soviet sendiri dipaksa mengalihkan perhatiannya pada isu-isu dalam negeri, seperti masalah ekonomi. Selama periode ini, perekonomian Blok Timur mengalami stagnasi.

     Keempat, negara-negara adidaya semakin sadar bahwa setelah memproklamasikan kemerdekaan, pengaruh negara-negara dunia ketiga semakin kuat seiring dengan semakin luasnya ruang untuk mengekspresikan diri dan jati diri. Hal ini juga berarti mereka tidak mudah diperalat dan bahkan resisten terhadap berbagai tekanan dari kedua negara adidaya.

     Peredaan ketegangan dalam periode detente itu ditandai setidaknya oleh dua peristiwa penting berikut ini. Pertama, pada Februari 1972, Presiden Amerika Serikat Richard Nixon mengumumkan pemulihan hubungan dengan Tiongkok. Ia melakukan kunjungan ke Beijing dan bertemu dengan Mao Zedong dan Zhou Enlai. Kedua, setelah kunjungan tersebut, Nixon bertemu dengan para pemimpin Uni Soviet, termasuk pemimpin Uni Soviet Leonid Brezhnev di Moskow, dalam rangka Perundingan Pembatasan Senjata Strategis (SALT) antara kedua belah pihak. Nixon dan Brezhnev mengumumkan era baru "hidup berdampingan secara damai" dan membangun pendekatan hubungan baru. Antara 1972 dan 1974, kedua belah pihak juga sepakat memperkuat hubungan ekonomi.

 











 Gambar 1. Pertemuan Mao Zedong dengan Richard Nixon (kanan) pada 1972 di Tiongkok dan pertemuan Nixon dengan Brezhnev (kiri) pada 1973.



Daftar Pustaka :
Hapsari, Ratna dan M. Adil. 2015. Sejarah untuk SMA/MA Kelas XII Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta : Erlangga.





Comments

Iklan Ad

Popular posts from this blog

Menghitung Persediaan dengan Metode LCNRV (Lower-Cost-Net-Realizable-Value)

NILAI TERENDAH DARI BIAYA PEROLEHAN ATAU NILAI REALISASI NETO (LCNRV) Persediaan dicatat sebesar biaya perolehan. Namun, jika persediaan turun nilainya sampai ke tingkat di bawah biaya aslinya, maka prinsip biaya historis menjadi tidak relevan. Apapun alasan untuk penurunan nilai tersebut, baik itu usang, perubahan tingkat harga, atau rusak, perusahaan harus menurunkan nilai persediaan menjadi nilai realisasi neto untuk melaporkan kerugian ini. Perusahaan meninggalkan prinsip biaya historis ketika utilitas masa depan (kemampuan menghasilkan pendapatan) dari aset turun di bawah biaya aslinya. Nilai Realisasi Neto Ingat bahwa biaya adalah harga perolehan persediaan yang dihitung dengan menggunakan salah satu metode berbasis biaya historis. Nilai realisasi neto ( net realizable value /NRV) mengacu pada jumlah neto yang diharapkan oleh perusahaan untuk direalisasi dari penjualan persediaan. Secara khusus, nilai realisasi neto adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan bisnis bi...

Urbanisasi Sebagai Dampak Globalisasi Terhadap Perubahan Sosial di Komunitas Lokal

A.  LATAR BELAKANG Globalisasi didefinisikan sebagai suatu proses yang menempatkan masyarakat dunia bisa menjangkau satu dengan yang lain atau saling terhubungkan dalam semua aspek kehidupan mereka, baik dalam budaya, ekonomi, politik, teknologi, maupun lingkungan.  Masyarakat dapat menjangkau satu dengan yang lain dalam segala aspek kehidupan didukung oleh kemajuan IPTEK dan keterbukaan sistem perekonomian negara yang mempercepat akselerasi globalisasi. Keterbukaan sistem perekonomian negara dipicu oleh adanya liberalisasi perdagangan dunia. Hal ini mengakibatkan masyarakat di berbagai dunia dapat menikmati hasil produksi dari negara lain, seperti makanan, minuman, pakaian, dan sebagainya. Selain itu, keterbukaan sistem perekonomian ini juga meningkatkan aktivitas perekonomian dunia yang dikuasai oleh perusahaan multinasional. Sebagai akibatnya, masyarakat dunia merasakan dampak dari adanya globalisasi pada aspek ekonomi tersebut, baik dari segi produksi, pembiayaan, te...