Skip to main content

Kebudayaan dan Pengaruhnya Terhadap Kepribadian Individu

Koentjaraningrat menyebutkan bahwa kata kebudayaan berasal dari kata Sansekerta buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari kata buddhi yang berarti budi atau akal. Jadi, dapat dikatakan kebudayaan bisa diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan akal. Koentjaraningrat menyatakan kepribadian adalah watak khas seseorang yang tampak dari luar sehingga orang luar memberikan kepadanya suatu identitas khusus. Identitas khusus tersebut diterima dari warga masyarakatnya. Jadi, terbentuknya kepribadian dipengaruhi oleh kebudayaan. Kepribadian suatu individu dipengaruhi oleh nilai-nilai dan norma-norma dalam sistem budaya dan juga sistem sosial yang telah diserap ke dalam dirinya melalui proses sosialisasi dan proses pembudayaan selama hidup sejak masa kecilnya.

1. Definisi Kebudayaan
Berikut ini definisi kebudayaan menurut para ahli.
- E.B. Taylor
Suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusilaan, hukum, adat istiadat, serta kesanggupan dan kebiasaan lainnya yang dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
- Kluckhohn dan Kelly
Semua rancangan hidup yang tercipta secara historis, baik yang eksplisit maupun implisit, rasional, irasional, yang ada pada suatu waktu sebagai pedoman yang potensial untuk perilaku manusia.
- Kroeber
Keseluruhan realita gerak, kebiasaan, tata cara, gagasan, dan nilai-nilai yang dipelajari dan diwariskan, dan perilaku yang ditimbulkannya.
- Herskovits
Bagian dari lingkungan hidup yang diciptakan oleh manusia.
- Selo Soemardjan dan Soeleman Soemardi 
Semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
- Koentjaraningrat
Keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.

2. Wujud Kebudayaan dan Unsur Kebudayaan
J.J. Hoenigman membedakan ada tiga wujud kebudayaan sebagai berikut.
a. Gagasan
Wujud ideal kebudayaan yang berupa kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya. Sifatnya abstrak, tidak dapat diraba, dan tidak dapat disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak di alam pikiran warga masyarakat tersebut. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku- buku hasil karya para penulis.
Zaman sekarang kebudayaan ideal banyak juga yang tersimpan di dalam arsip, disket, compact disc, microfilm, pita komputer, dan lain-lain.
b. Aktivitas
Wujud kebudayaan sebagai suatu aktivitas serta tindakan berpola dari manusia di masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri atas aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya.
c. Artefak
Wujud kebudayaan fisik yang paling konkret berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya manusia di masyarakat berupa benda- benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Koentjaraningrat dengan mengacu pada pendapat Kluckhohn menggolongkan unsur-unsur pokok yang ada pada tiap kebudayaan dunia sebagai berikut.
1) Bahasa
2) Sistem pengetahuan
3) Organisasi sosial
4) Sistem peralatan hidup dan teknologi
5) Sistem mata pencaharian hidup
6) Sistem religi
7) Kesenian
Tiap-tiap unsur kebudayaan universal itu menjelma dalam ketiga wujud kebudayaan di atas, yakni gagasan, aktivitas, dan artefak.

3. Komponen Kebudayaan
Berdasarkan wujudnya kebudayaan dapat digolongkan atas dua komponen sebagai berikut.
a. Kebudayaan Material
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata dan konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi, seperti mangkuk tanah liat, perhiasan, senjata, dan lain-lain. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, dan gedung.
b. Kebudayaan Nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial, yaitu ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi. Inilah denyut nadi kehidupan sosial.

4. Kebudayaan dan Pengaruhnya Terhadap Kepribadian (Watak Individu)
Kebudayaan merupakan karakter suatu masyarakat dan bukan karakter individual. Semua yang dipelajari dalam kehidupan sosial dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya merupakan kebudayaan. Kebudayaan tidak bisa lepas dari kepribadian individu melalui suatu proses belajar yang panjang.
Dalam proses belajar yang disebut sosialisasi itu, kepribadian individu pasti juga mempunyai pengaruh terhadap perkembangan kebudayaan itu secara keseluruhan. Gagasan-gagasan, tingkah laku, atau tindakan manusia itu ditata, dikendalikan, dan dimantapkan pola-polanya oleh berbagai sistem nilai dan norma di masyarakatnya.
Sebaliknya, kebudayaan di masyarakat turut memberikan sumbangan pada pembentukan kepribadian seseorang. Kepribadian suatu individu masyarakat, walaupun berbeda-beda distimulasi dan dipengaruhi oleh nilai-nilai dan norma-norma dalam sistem budaya dan juga oleh sistem sosial yang telah diinternalisasinya melalui proses sosialisasi dan proses pembudayaan selama hidup sejak masa kecilnya sampai tua.
Kepribadian ada yang selaras dan ada yang tidak selaras dengan lingkungan alam serta sosial. Pembentukan watak banyak dipengaruhi oleh pengalamannya ketika sebagai anak-anak yang berada dalam asuhan orang-orang terdekat di lingkungannya, yaitu ayahnya, ibunya, kakaknya, dan individu lainnya yang berada di sekelilingnya.
Suatu kebudayaan sering memancarkan suatu watak khas tertentu yang tampak dari luar. Watak inilah yang terlihat oleh orang asing. Watak khas itu sering tampak pada gaya tingkah laku masyarakatnya, kegemaran-kegemaran mereka, dan berbagai benda budaya hasil karya mereka.


Daftar Pustaka
Ruswanto. (2009). Sosiologi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidkan     Nasional.

Comments

Iklan Ad

Popular posts from this blog

Menghitung Persediaan dengan Metode LCNRV (Lower-Cost-Net-Realizable-Value)

NILAI TERENDAH DARI BIAYA PEROLEHAN ATAU NILAI REALISASI NETO (LCNRV) Persediaan dicatat sebesar biaya perolehan. Namun, jika persediaan turun nilainya sampai ke tingkat di bawah biaya aslinya, maka prinsip biaya historis menjadi tidak relevan. Apapun alasan untuk penurunan nilai tersebut, baik itu usang, perubahan tingkat harga, atau rusak, perusahaan harus menurunkan nilai persediaan menjadi nilai realisasi neto untuk melaporkan kerugian ini. Perusahaan meninggalkan prinsip biaya historis ketika utilitas masa depan (kemampuan menghasilkan pendapatan) dari aset turun di bawah biaya aslinya. Nilai Realisasi Neto Ingat bahwa biaya adalah harga perolehan persediaan yang dihitung dengan menggunakan salah satu metode berbasis biaya historis. Nilai realisasi neto ( net realizable value /NRV) mengacu pada jumlah neto yang diharapkan oleh perusahaan untuk direalisasi dari penjualan persediaan. Secara khusus, nilai realisasi neto adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan bisnis bi...

Urbanisasi Sebagai Dampak Globalisasi Terhadap Perubahan Sosial di Komunitas Lokal

A.  LATAR BELAKANG Globalisasi didefinisikan sebagai suatu proses yang menempatkan masyarakat dunia bisa menjangkau satu dengan yang lain atau saling terhubungkan dalam semua aspek kehidupan mereka, baik dalam budaya, ekonomi, politik, teknologi, maupun lingkungan.  Masyarakat dapat menjangkau satu dengan yang lain dalam segala aspek kehidupan didukung oleh kemajuan IPTEK dan keterbukaan sistem perekonomian negara yang mempercepat akselerasi globalisasi. Keterbukaan sistem perekonomian negara dipicu oleh adanya liberalisasi perdagangan dunia. Hal ini mengakibatkan masyarakat di berbagai dunia dapat menikmati hasil produksi dari negara lain, seperti makanan, minuman, pakaian, dan sebagainya. Selain itu, keterbukaan sistem perekonomian ini juga meningkatkan aktivitas perekonomian dunia yang dikuasai oleh perusahaan multinasional. Sebagai akibatnya, masyarakat dunia merasakan dampak dari adanya globalisasi pada aspek ekonomi tersebut, baik dari segi produksi, pembiayaan, te...

Soal Latihan Piutang Dagang (Account Receivable) dan Kunci Jawaban

1. Pada akhir tahun 2017, Goblin Company memiliki piutang sebesar $700.000 dan cadangan kerugian piutang sebesar $54.000. Pada 24 Januari 2018, perusahaan mengetahui bahwa piutang dari Sun Company tidak dapat ditagih, dan pihak manajemen mengizinkan penghapusan sebesar $6.200. a. Buatlah jurnal penyesuaian untuk mencatat penghapusan piutang b. Berapa cash realizable value dari piutang (1) sebelum penghapusan dan (2) setelah penghapusan? 2. Buku besar perusahaan Tsubasa pada akhir tahun 2019 menunjukkan saldo piutang usaha $150.000, pendapatan penjualan $850.000, dan retur penjualan $30.000. Intruksi (a) Jika perusahaan Tsubasa menggunakan metode penghapusan piutang langsung untuk akun piutang tidak tertagih, buatlah jurnal penyesuaian pada 31 Desember 2019, dengan asumsi pihak manajer menentukan saldo piutang tidak tertagih sebesar $1.500. (b) Jika cadangan piutang tak tertagih memiliki saldo kredit sebesar $2.400 dalam neraca saldo, buatlah jurnal penyesuaian pada tanggal...