Skip to main content

Ciri -Ciri dan Perbedaan Pasar Persaingan Sempurna, Pasar Monopoli, Pasar Oligopoli, dan Pasar Persaingan Monopolistik

1. Ciri-ciri Pasar Persaingan Sempurna
Walaupun dalam prakteknya di lapangan kita sulit menemukan pasar persaingan sempurna yang benar-benar seratus persen, namun secara umum kita masih dapat memberikan gambaran ciri-ciri umum pasar persaingan sempurna.
Pasar persaingan sempurna sendiri merupakan pengembangan dari pasar persaingan murni. Hal ini didasari pendapat yang membedakan Pasar Persaingan Sempurna (Perfect Competition) dengan Persaingan Murni (Pure Competition). Dalam hal ini sebenarnya perbedaannya hanya dalam persyaratan untuk dapat disebut sebagai pasar persaingan sempurna menuntut persyaratan yang lebih banyak. Kalau pasar persaingan murni hanya menuntut tiga persyaratan, maka dalam persaingan sempurna di samping memenuhi tiga persyaratan sebagaimana pada pasar persaingan murni masih ditambah dua persyaratan tambahan. Tiga ciri-ciri pada Pasar Persaingan Murni antara lain:
a. Jumlah penjual dan pembeli sangat banyak sehingga tidak ada satupun penjual atau pembeli yang bisa mempengaruhi harga. Oleh karena itu harga ditentukan oleh kekuatan tarik menarik antara kekuatan permintaan dan penawaran. Dengan demikian, masing-masing pembeli dan penjual telah menerima tingkat harga yang terbentuk di pasar sebagai suatu datum (pemberian) yang tidak dapat diubah. Bagi pembeli, barang atau jasa yang ia beli sedemikian kecilnya dari keseluruhan jumlah pembelian masyarakat. Bagi penjualpun berlaku hal yang sama sehingga bila penjual menurunkan harga ia akan rugi sendiri, sedangkan bila penjual menaikan harga, maka pembeli akan lari kepada penjual lainnya.
b. Barang dan jasa yang diperjual belikan bersifat homogen
Yang dimaksud produknya homogen adalah anggapan konsumen barang yang diperjual belikan sama mutunya atau paling tidak konsumen tidak dapat membedakan antara barang yang satu dengan lainnya. Sifat homogen ini menyebabkan barang yang dijual oleh produsen yang satu dapat menggantikan sepenuhnya barang yang dijual oleh produsen lain. Di samping itu karena barangnya sama maka konsumen akan bersifat indifferent (tanpa beda) terhadap kelompok penjual.
c. Ada kebebasan pembeli dan penjual untuk keluar masuk pasar (ada kebebasan free entry dan free exit)
Pembeli bebas mengambil keputusan untuk membeli atau tidak terhadap suatu produk. Penjualpun memiliki kebebasan untuk mendirikan atau membubarkan perusahaan, bebas atau tidak ada hambatan masuk dan keluar dari jenis usaha tersebut. Hal yang mendorong produsen masuk dan keluar dari jenis usaha tersebut tergantung pada ada tidaknya keuntungan yang akan diperoleh penjual atau produsen.
Dari 3 (tiga) ciri-ciri pada pasar persaingan murni apabila ditambah dengan 2 (dua) ciri lagi maka jadilah 5 (lima) ciri pasar persaingan sempurna. Kedua ciri-ciri tambahannya sebagai berikut :
d. Ada kebebasan mobilitas faktor-faktor produksi.
Semua faktor-faktor produksi, seperti bahan baku, tenaga kerja, modal bebas bergerak, bebas berpindah pindah dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam mobilitas faktor-faktor produksi tidak ada halangan atau rintangan yang membatasi mobilitas, baik itu kendala peraturan maupun kendala teknik.
e. Pembeli dan penjual mengetahui informasi atau keadaan pasar.
Pembeli dan penjual satu sama lain saling mengetahui dalam hal biaya, harga, mutu, tempat dan waktu produk yang diperjual belikan. Atau dengan kata lain baik penjual ataupun pembeli mengetahui informasi pasar secara sempurna.
Berdasarkan ciri-ciri pada pasar persaingan sempurna di atas, maka seorang produsen yang berada di pasar persaingan sempurna tidak dapat mempengaruhi harga pasar. Dengan demikian produsen hanya bisa mempengaruhi berapa jumlah barang yang harus diproduksi/dijual, harga jual per unit output tetap berapapun jumlah barang yang dijual. Sehingga produsen dalam pasar persaingan sempurna ini menghadapi kurva permintaan horizontal sejajar dengan sumbu output. Dalam grafik dapat dijelaskan sebagaimana dalam Grafik berikut:
Gambar 1. Kurva Permintaan yang dihadapi produsen secara individual
Pembentukan harga pasar persaingan sempurna dibedakan antara lain :
a. Keseimbangan pasar yaitu keseimbangan antara penawaran dan permintaan.
b. Keseimbangan produsen secara individu
Keseimbangan Pasar dalam grafik dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2. Keseimbangan pasar dalam keseimbangan sempurna
Keseimbangan produsen secara individu dapat dilihat dalam grafik 4.3 sebagai berikut :
Gambar 3. Keseimbangan Produsen Individual di Pasar
Keterangan :
OC = Biaya Produksi per unit
OP1 = Harga jual per unit
CP1EF = Segi empat CP1EF luas/besarnya keuntungan
Dalam pasar persaingan sempurna keuntungan maksimum perusahaan secara individual dapat tercapai pada saat MC = MR.

2. Ciri-ciri Pasar Monopoli
Sebagaimana pada pasar persaingan sempurna, maka kitapun sulit menemukan pasar yang seratus persen monopoli. Secara konseptual suatu pasar dapat disebut monopoli kalau memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Hanya terdapat satu produsen/penjual dipasar yang menguasai produk tertentu
b. Produk yang dijual tidak ada produk substitusinya (nonsubstitusi)
c. Ada hambatan masuk ke industri tersebut, hambatan ini bisa karena faktor regulasi atau bisa juga karena faktor alamiah.
d. Perusahaan/produsen mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi dan menentukan harga jual produknya.
Sebagaimana kita ketahui penyebab terjadinya Monopoli bisa karena (1) tindakan Yuridis/Regulasi, misal karena memperoleh hak patent untuk sesuatu produk atau proses produksi, lisensi ataupun karena regulasi/aturanpemerintah; (2) Monopoli secara alamiah, terjadi jika perusahaan tunggal mampu melayani pasar dengan harga murah dibandingkan dengan jika bidang tersebut terdapat dua atau lebih perusahaan. Produsen monopoli karena alamiah seringkali berusaha menghalang-halangi masuknya pendatang baru dengan membatasi harga lebih rendah dari pada harga yang dapat mendatangkan keuntungan.
a. Pasar yang dihadapi Perusahaan Monopoli
Bagi perusahaan monopoli, maka pasar adalah besarnya permintaan total (permintaan industri) yang harus dilayani. Sedangkan barang yang ditawarkan tergantung dari titik optimalnya perusahaan (economies of scale).
Perusahaan/ produsen monopoli bisa menentukan dua hal: (1) harga barangnya (produsen sebagai price setter atau price maker); (2) menentukan kuantitas barangnya.
b. Strategi/ Kebijakan Penentuan Harga dalam Pasar Monopoli
Strategi atau kebijakan diskriminasi harga ini tentunya dibuat oleh produsen dalam rangka untuk lebih menguntungkan produsen sebagai seorang monopolis, macam-macam diskriminasi harga tersebut antara lain:
a). Kebijakan Diskriminasi Harga Derajat Satu, kalau produsen sudah mampu menetapkan harga yang berbeda untuk setiap konsumen yang berbeda. Konsumen yang berani/preferensi harga yang tinggi harus membayar dengan harga yang tinggi/sesuai dengan preferensi konsumennya. Akibatnya semua “surplus konsumen” akan jatuh menjadi “surplus produsen”. Kondisi ini merupakan kondisi yang paling menguntungkan bagi produsen.
b). Kebijakan Diskriminasi Harga Derajat Kedua, kalau produsen mampu membuat lebih dari dua macam harga yang berbeda untuk lebih dari dua segmen yang berbeda.
c). Kebijakan Diskriminasi Harga Derajat Ketiga, kalau produsen hanya mampu membuat dua macam harga untuk dua segmen pasar yang berbeda.
c. Keseimbangan Harga dalam Monopoli
Dalam pasar monopoli, maka kurva permintaan pasar juga merupakan kurva produsen monopoli karena hanya ada satu penjual dalam pasar. Dengan demikian keseimbangan pasar sama dengan keseimbangan produsen. Produsen monopoli harus menentukan berapa jumlah barang yang harus dijual dan berapa
harga jual untuk dapat menghasilkan keuntungan maksimum.
Walaupun produsen monopolis biasa menentukan jumlah produk dan harga produk yang harus dijual, namun keuntungan produsen monopoli tergantung besarnya biaya produksi per unit output (AC = Average Cost). Keseimbangan monopolis dibedakan dalam tiga kasus yaitu :
a). Monopolis memperoleh keuntungan, karena P > AC
b). Monopolis menederita rugi, karena P < AC
c). Monopolis tidak menderita rugi ataupun tidak memperoleh keuntungan karena P = AC.
Tiga kondisi di atas, dapat dijelaskan dengan grafik sebagai berikut :
Gambar 4. Tingkat Keseimbangan Monopolis Mendapat Keuntungan (P > AC)
Gambar 5. Tingkat Keseimbangan Monopolis Menderita Kerugian (P < AC)
Gambar 6. Tingkat Keseimbangan Monopolis Tidak Untung atau Rugi (P = AC)

3. Ciri-ciri Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah suatu pasar di mana hanya ada beberapa penjual yang menguasai pasar (2 sampai belasan penjual ). Adapun secara umum ciri–ciri pasar oligopoli sebagai berikut :
a. Terdapat beberapa penjual yang menguasai pangsa pasar.
b. Penjual dapat sendiri–sendiri atau bekerja sama untuk menguasai pasar.
c. Produk/barang yang diperdagangkan dapat homogen (sejenis) atau dengan berbeda dengan ciri khas (misal: pembedaan merk, kemasan, kualitas).
d. Setiap perusahaan cenderung untuk memberlakukan harga pasar yang umum, disamping itu sebenarnya masing-masing perusahaan mempunyai kekuatan untuk menentukan harga jualnya sendiri.
e. Timbulnya kepemimpinan harga (price leader) oleh perusahaan yang terbesar.
Dari ciri-ciri di atas maka oligopoli masih dapat dibedakan menjadi dua macam lagi yaitu :
a. Oligopoli murni (pure oligopoly) yaitu jika beberapa perusahaan dalam pasar oligopoli tersebut menjual produk homogen.
b. Oligopoli dengan ada pembedaan produk (differentiated product) yaitu jika beberapa perusahaan dalam pasar oligopoli tersebut menjual produk yang dapat dibedakan.
Konsekuensi dari ciri-ciri pasar oligopoli tersebut, seringkali para produsen dalam pasar oligopoli melakukan beberapa hal antara lain :
a. Para produsen bekerja sama (membentuk kerjasama tidak formal dalam bentuk kolusi/Collusive atau bentuk kerja sama formal dalam bentuk Kartel/Trust). Bentuk kerja sama ini misalnya dalam pembentukan kesepakatan harga atau dalam bentuk kuota produksi.
b. Para produsen tidak bersaing dalam harga (non price competition), tetapi bersaing dalam bentuk lain, seperti : kemasan, kupon berhadiah, pelayanan/ service, dan lainnya.
c. Kemungkinan timbulnya tindakan yang merugikan konsumen akan sangat besar kalau diantara para oligopolis melakukan kesepakatan harga, dampak yang ditimbulkan akan sama seperti dalam pasar monopoli.
d. Sebaliknya kalau diantara para oligopolis bersaing dalam hal harga (price competition) maka sering kali muncul perilaku : (1) Jika seorang produsen menurunkan harga maka semua produsen yang lain cenderung ikut menurunkan harga. (2) Jika seorang produsen menaikkan harga maka tak ada satupun produsen lain yang ikut menentukan harga. Dua perilaku oligopolis ini yang akan menghasilkan kurva permintaan patah (kinked demand) yang akan dipelajari dalam ekonomi mikro di perguruan tinggi.

4. Ciri-ciri Pasar Persaingan Monopolistik
Pasar persaingan monopolistik adalah suatu pasar di mana terdapat banyak penjual (produsen) tetapi ada perbedaan produk (diferensiasi produk) sehingga ada kemampuan penjual untuk mempengaruhi harga.
Ciri – ciri pasar persaingan monopolistik :
a. Terdapat banyak penjual (produsen) yang menguasai pasar walaupun tidak sebanyak seperti pada pasar persaingan sempurna.b. Masing-masing penjual atau produsen masih dapat mempengaruhi harga, walaupun tidak mutlak.
c. Produk/barang yang dihasilkan atau diperdagangkan sejenis tetapi ada perbedaan (dapat dibedakan/differentiated product, terutama menurut pandangan/versi konsumen). Misalnya: bentuk, warna, merk / nama, kualitas, kemasan, dll.
d. Terdapat unsur persaingan tetapi juga terdapat unsur monopoli.
e. Ada pembatasan dalam pendirian perusahaan, tetapi tidak sesulit pada seperti monopoli dan tidak semudah seperti pada pasar persaingan sempurna.
f. Ada kebebasan bagi perusahaan baru untuk memasuki pasar.
g. Menghadapi persaingan dari perusahaan lain yang menghasilkan barang yang sejenis, alat utamanya adalah dengan promosi.
Dari ciri-ciri di atas, dapat dikatakan bahwa pasar persaingan monopolistik pada dasarnya merupakan pasar di antara pasar persaingan sempurna dengan pasar monopoli. Unsur monopoli menampakkan diri dalam tersedianya barang-barang homogen, seperti sabun cuci, sabun mandi, minyak goreng, air mineral, beras dan lain-lain. Di sisi lain produk-produk semacam itu di pasar ternyata di buat oleh beberapa pabrik (perusahaan) yang masing-masing mempunyai merek atau cap dagang tersendiri dan bahkan beberapa merk telah mempunyai hak patent. Merk dagang ataupun hak patent sebenarnya memperlihatkan adanya unsur monopoli dalam pasar. Sedangkan unsur persaingannya terlihat adanya keberagaman atau variasi merek, kemasan, cita rasa.
Untuk kondisi penentuan harga dalam pasar ini, para produsen atau penjual mempunyai sedikit kebebasan dalam penentuan harga jual produknya sendiri. Penentuan harga pada pasar persaingan monopolistik lebih bebas daripada pasar persaingan sempurna (harga sudah datum), tetapi tidak sebebas pada pasar monopoli (produsen sebagai price setter atau price maker). Hanya saja penentuan harga pada pasar ini walaupun ada kebebasan tetapi harus hati-hati, karena kalau harga produk terlalu mahal, maka konsumen akan beralih ke produk lain yang sejenis.

Berikut tabel perbedaan pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna :

No.

Ciri-Ciri

Pasar

Persaingan Sempurna

Persaingan Monopolistik

Oligopoli

Monopoli

1

Jumlah Perusahaan

Sangat Banyak

Banyak

Sedikit/Beberapa

Satu

2

Jenis Barang

Barang homogen

Barang diferensiasi

Barang diferensiasi dan barang homogen

Unik, tidak ada substitusinya

3

Kemampuan penetapan harga (daya monopoli)

Tidak ada (price taker)

Sedikit

Cukup besar

Sangat besar (price maker)

4

Kemungkinan masuk/keluar industri

Sangat mudah (tidak ada hambatan)

Relatif mudah

Hambatan cukup besar

Sangat sulit

5

Syarat Keseimbangan

MR = MC, di mana P=D=MR=AR

MR=MC, dimana D=AR dan P>MC

MR=MC, di mana terdapat masalah price rigidity (kekakuan harga)

MR=MC, di mana D=D pasar=AR dan P>MC

6

Bentuk kurva permintaan

Horizontal (elastis sempurna)

Sangat elastis

Patah (kinked demand curve)

Cenderung inelastic (=D pasar)

7

Keseimbangan jangka pendek

Bisa peroleh laba super normal, laba normal, dan rugi (minimum)

Bisa peroleh laba super normal, laba normal, dan rugi (minimum)

Bisa peroleh laba super normal, laba normal, dan rugi (minimum)

Bisa peroleh laba super normal, laba normal, dan rugi (minimum)

8

Keseimbangan jangka panjang

Hanya peroleh laba normal

Hanya peroleh laba normal

Bisa peroleh laba super normal

Bisa peroleh laba super normal

9

Persaingan non-harga

Tidak ada

Cukup besar

Pada barang diferensiasi, sangat besar. Pada barang homogeny tidak ada

Tidak ada, tapi harus memelihara dengan konsumen dengan cara iklan

10

Contoh industri

Tidak ada yang 100%, yang mendekati : tempe, tahu

Pakaian, sepatu

Barang diferensiasi : mobil, rokok

Barang homogen : seng, pipa paralon, baja, kertas

Kereta api, listrik, bensin premium.

Tabel 1. Perbedaan Pasar Persaingan Sempurna dan Pasar Persaingan Tidak Sempurna


Daftar Pustaka

Supriyanto, & Muhson, A. (2009). Ekonomi Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Rahardja, Prathama dan Wiji Purwanta. (2017). Ekonomi Untuk Siswa SMA/MA Kelas X Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Bandung : Yrama Widya.

Comments

Iklan Ad

Popular posts from this blog

Menghitung Persediaan dengan Metode LCNRV (Lower-Cost-Net-Realizable-Value)

NILAI TERENDAH DARI BIAYA PEROLEHAN ATAU NILAI REALISASI NETO (LCNRV) Persediaan dicatat sebesar biaya perolehan. Namun, jika persediaan turun nilainya sampai ke tingkat di bawah biaya aslinya, maka prinsip biaya historis menjadi tidak relevan. Apapun alasan untuk penurunan nilai tersebut, baik itu usang, perubahan tingkat harga, atau rusak, perusahaan harus menurunkan nilai persediaan menjadi nilai realisasi neto untuk melaporkan kerugian ini. Perusahaan meninggalkan prinsip biaya historis ketika utilitas masa depan (kemampuan menghasilkan pendapatan) dari aset turun di bawah biaya aslinya. Nilai Realisasi Neto Ingat bahwa biaya adalah harga perolehan persediaan yang dihitung dengan menggunakan salah satu metode berbasis biaya historis. Nilai realisasi neto ( net realizable value /NRV) mengacu pada jumlah neto yang diharapkan oleh perusahaan untuk direalisasi dari penjualan persediaan. Secara khusus, nilai realisasi neto adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan bisnis bi...

Urbanisasi Sebagai Dampak Globalisasi Terhadap Perubahan Sosial di Komunitas Lokal

A.  LATAR BELAKANG Globalisasi didefinisikan sebagai suatu proses yang menempatkan masyarakat dunia bisa menjangkau satu dengan yang lain atau saling terhubungkan dalam semua aspek kehidupan mereka, baik dalam budaya, ekonomi, politik, teknologi, maupun lingkungan.  Masyarakat dapat menjangkau satu dengan yang lain dalam segala aspek kehidupan didukung oleh kemajuan IPTEK dan keterbukaan sistem perekonomian negara yang mempercepat akselerasi globalisasi. Keterbukaan sistem perekonomian negara dipicu oleh adanya liberalisasi perdagangan dunia. Hal ini mengakibatkan masyarakat di berbagai dunia dapat menikmati hasil produksi dari negara lain, seperti makanan, minuman, pakaian, dan sebagainya. Selain itu, keterbukaan sistem perekonomian ini juga meningkatkan aktivitas perekonomian dunia yang dikuasai oleh perusahaan multinasional. Sebagai akibatnya, masyarakat dunia merasakan dampak dari adanya globalisasi pada aspek ekonomi tersebut, baik dari segi produksi, pembiayaan, te...

Soal Latihan Piutang Dagang (Account Receivable) dan Kunci Jawaban

1. Pada akhir tahun 2017, Goblin Company memiliki piutang sebesar $700.000 dan cadangan kerugian piutang sebesar $54.000. Pada 24 Januari 2018, perusahaan mengetahui bahwa piutang dari Sun Company tidak dapat ditagih, dan pihak manajemen mengizinkan penghapusan sebesar $6.200. a. Buatlah jurnal penyesuaian untuk mencatat penghapusan piutang b. Berapa cash realizable value dari piutang (1) sebelum penghapusan dan (2) setelah penghapusan? 2. Buku besar perusahaan Tsubasa pada akhir tahun 2019 menunjukkan saldo piutang usaha $150.000, pendapatan penjualan $850.000, dan retur penjualan $30.000. Intruksi (a) Jika perusahaan Tsubasa menggunakan metode penghapusan piutang langsung untuk akun piutang tidak tertagih, buatlah jurnal penyesuaian pada 31 Desember 2019, dengan asumsi pihak manajer menentukan saldo piutang tidak tertagih sebesar $1.500. (b) Jika cadangan piutang tak tertagih memiliki saldo kredit sebesar $2.400 dalam neraca saldo, buatlah jurnal penyesuaian pada tanggal...