Skip to main content

Menghitung Persediaan dengan Metode Perpetual : FIFO, LIFO, dan Biaya Rata-Rata

Dalam sistem persediaan perpetual, setiap pembelian barang dagangan dari pemasok akan dicatat oleh perusahaan dengan cara mendebet akun persediaan barang dagangan dan mengkredit akun kas atau utang usaha. Demikian juga, pada setiap transaksi penjualan barang dagangan ke pelanggan, harga pokok dari barang yang dijual akan dicatat dengan cara mendebet akun harga pokok penjualan dan mengkredit akun persediaan barang dagangan.
Untuk mengilustrasikan masing-masing metode penilaian (FIFO, LIFO, dan biaya rata-rata) dalam sistem pencatatan perpetual, perhatikanlah contoh berikut.

Tanggal
Keterangan
Kuantitas (Unit)
Harga Perolehan Per Unit
1 Maret
Persediaan Awal
120
Rp 200.000,-
5 Maret
Penjualan
84

12 Maret
Pembelian
96
Rp 210.000,-
19 Maret
Penjualan
48

23 Maret
Penjualan
24

27 Maret
Pembelian
60
Rp 220.000,-
31 Maret
Pembelian
60
Rp 220.000,-
Dengan menggunakan data di atas, dan asumsi bahwa harga jual per unit adalah Rp 300.000,- dimana pembelian maupun penjualan barang dagangan dilakukan secara kredit, maka besarnya nilai persediaan akhir, harga pokok penjualan, dan laba kotor adalah :

(1) Metode FIFO (First In, First Out)

Tanggal
Pembelian
Harga Pokok Penjualan
Saldo Persediaan
Unit
HP
Total
Unit
HP
Total
Unit
HP
Total
1 Maret






120
200.000
24 jt
5 Maret



84
200.000
16,8 jt
36
200.000
7,2 jt
12 Maret
96
210.000
20,16 jt



36
96
200.000
210.000
7,2 jt
20,16 jt
19 Maret



36
12
200.000
210.000
7,2 jt
2,52 jt

84

210.000

17,64 jt
23 Maret



24
210.000
5,04 jt
60
210.000
12,6 jt
27 Maret
60
220.000
13,2 jt



60
60
210.000
220.000
12,6 jt
13,2 jt
31 Maret
60
220.000
13,2 jt



60
120
210.000
220.000
12,6 jt
26,4 jt
Perhatikanlah bahwa setelah 84 unit dijual pada tanggal 5 Maret, persediaan yang masih tersisa adalah hanya 36 unit dengan harga perolehan (harga pokok) sebesar Rp 200.000,- per unit. Kemudian, 96 unit yang dibeli pada tanggal 12 Maret diperoleh dengan harga Rp 210.000,- per unit, bukan Rp 200.000,- per unit. Oleh karena itu, saldo persediaan akhir pada tanggal 12 Maret (setelah pembelian 96 unit) dilaporkan dalam dua lapis, yaitu 36 unit dengan harga perolehan (harga pokok) sebesar Rp 200.000,- per unit dan 96 unit dengan harga perolehan (harga pokok) sebesar Rp 210.000,- per unit. Berikutnya, perhatikanlah bahwa penjualan barang dagangan sebanyak 48 unit yang dilakukan pada tanggal 19 Maret menyisakan persediaan sebanyak 84 unit dengan harga perolehan (harga pokok) sebesar Rp 210.000,- per unit. Penjualan 48 unit tersebut diambil dari 36 unit dengan harga perolehan (harga pokok) sebesar Rp 200.000,- per unit dan 12 unit dengan harga perolehan (harga pokok) sebesar Rp 210.000,- per unit.
Besarnya persediaan akhir yang akan disajikan dalam neraca per 31 Maret meliputi dua lapis, yaitu :
Sedangkan besarnya penjualan, harga pokok penjualan, dan laba kotor yang akan disajikan dalam laporan laba rugi untuk bulan yang berakhir 31 Maret adalah sebagai berikut :
Laporan keuangan di atas tentu saja diperoleh dari ayat-ayat jurnal sebagai berikut :
(2) Metode LIFO (Last In, First Out)

Tanggal
Pembelian
Harga Pokok Penjualan
Saldo Persediaan
Unit
HP
Total
Unit
HP
Total
Unit
HP
Total
1 Maret






120
200.000
24 jt
5 Maret



84
200.000
16,8 jt
36
200.000
7,2 jt
12 Maret
96
210.000
20,16 jt



36
96
200.000
210.000
7,2 jt
20,16 jt
19 Maret



48
210.000
10,08 jt
36
48
200.000
210.000
7,2 jt
10,08 jt
23 Maret



24
210.000
5,04 jt
36
24
200.000
210.000
7,2 jt
5,04 jt
27 Maret
60
220.000
13,2 jt



36
24
60
200.000
210.000
220.000
7,2 jt
5,04 jt
13,2 jt
31 Maret
60
220.000
13,2 jt



36
24
120
200.000
210.000
220.000
7,2 jt
5,04 jt
26,4 jt
Dengan menggunakan metode penilaian LIFO, harga pokok penjualan untuk masing-masing unit yang dijual pada tanggal 19 Maret adalah harga pokok dari barang yang beli pada tanggal 12 Maret, yaitu Rp 210.000,- per unit. Saldo persediaan akhir pada tanggal 19 Maret (setelah penjualan 48 unit) adalah terdiri dari 36 unit yang tersisa daro persediaan awal bulan Maret dan 48 unit yang tersisa dari pembelian barang dagangan pada tanggal 12 Maret.
Besarnya persediaan akhir yang akan disajikan dalam neraca per 31 Maret meliputi tiga lapis, yaitu :
Sedangkan besarnya penjualan, harga pokok penjualan, dan laba kotor yang akan disajikan dalam laporan laba rugi untuk bulan yang berakhir 31 Maret adalah sebagai berikut :
Laporan keuangan di atas tentu saja diperoleh dari ayat-ayat jurnal sebagai berikut :
(3) Metode Biaya Rata-Rata (Average)
Tanggal
Pembelian
Harga Pokok Penjualan
Saldo Persediaan
Unit
HP
Total
Unit
HP
Total
Unit
HP
Total
1 Maret






120
200.000
24 jt
5 Maret



84
200.000
16,8 jt
36
200.000
7,2 jt
12 Maret
96
210.000
20,16 jt



132
207.272,7
27,36 jt
19 Maret



48
207.272,7
9,95 jt
84
207.272,7
17,41 jt
23 Maret



24
207.272,7
4,975 jt
60
207.272,7
12,436 jt
27 Maret
60
220.000
13,2 jt



120
213.633
25,636 jt
31 Maret
60
220.000
13,2 jt



180
215.756
38,836 jt
Metode harga pokok rata-rata dalam sistem pencatatan perpetual dinamakan sebagai metode biaya rata-rata bergerak (moving average cost method).
Dengan menggunakan metode penilaian biaya rata-rata, harga pokok penjualan untuk masing-masing unit yang dijual pada tanggal 19 Maret adalah berdasarkan rata-rata harga perolehan per unit dari barang yang tersedia untuk dijual [(7,2 juta + 20,16 juta) : (36 + 96)], yaitu sebesar Rp 207.272,7 per unit. Saldo persediaan akhir pada tanggal 19 Maret (setelah penjualan 48 unit) adalah 84 unit dengan rata-rata harga perolehan per unit sebesar Rp 207.272,7. Kemudian, 24 unit yang dijual pada tanggal 23 Maret masih tetap menggunakan harga pokok penjualan sebesar Rp 207.272,7 per unit, karena antara tanggal 12 Maret akhir (setelah pembelian 96 unit) sampai dengan tanggal 23 Maret awal tidak ada transaksi pembelian barang dagangan dari pemasok; dengan kata lain bahwa besarnya rata-rata harga perolehan per unit dari barang yang tersedia untuk dijual per tanggal 23 Maret adalah masih tetap sama sebesar Rp 207.272,7.
Namun, setelah dilakukan pembelian barang dagangan dari pemasok pada tanggal 27 Maret, yaitu sebanyak 60 unit, maka besarnya rata-rata harga perolehan per unit dari barang yang tersedia untuk dijual menjadi Rp 213.633. Berikutnya, pada tanggal 31 Maret setelah dilakukan pembelian barang dagangan lagi dari pemasok sebanyak 60 unit juga, maka sekarang besarnya rata-rata harga perolehan per unit dari barang yang tersedia untuk dijual berubah menjadi Rp 215.756. Perhatikanlah bahwa harga pokok atau harga perolehan rata-rata per unit akan terus berubah atau bergerak setiap kali terdapat pembelian barang dagangan dari pemasok, dan harga pokok rata-rata yang terus berubah ini akan dipergunakan sebagai dasar dalam menentukan besarnya harga pokok penjualan.
Besarnya persediaan akhir yang akan disajikan dalam neraca per 31 Maret adalah :
 
Sedangkan besarnya penjualan, harga pokok penjualan, dan laba kotor yang akan disajikan dalam laporan laba rugi untuk bulan yang berakhir 31 Maret adalah sebagai berikut :
Laporan keuangan di atas tentu saja diperoleh dari ayat-ayat jurnal sebagai berikut :

Soal Latihan
1. Padang Company adalah perusahaan multiproduk. Berikut ini adalah informasi mengenai salah satu produknya, Rendang.

Tanggal
Keterangan
Kuantitas (Unit)
Harga Perolehan Per Unit
1/9
Persediaan Awal
100
$5,00
4/9
Pembelian
400
$5,10
5/9
Penjualan
300

11/9
Pembelian
300
$5,30
12/9
Penjualan
200

18/9
Pembelian
200
$5,35
26/9
Pembelian
600
$5,60
27/9
Penjualan
800

28/9
Penjualan
150

30/9
Pembelian
200
$5,80
Hitunglah persediaan pada tanggal 30 September pada masing-masing basis berikut! Asumsikan bahwa perusahaan menggunakan catatan persediaan perpetual pada unit. Bulatkan biaya unit hingga sen terdekat. (a) FIFO, (b) LIFO, dan (c) Average.

2. PT Kevin Jadi merupakan sebuah perusahaan dagang yang menggunakan metode perpetual dan asumsi FIFO di dalam pencatatan persediaan barang dagangnya. Berikut ini merupakan informasi yang terkait dengan persediaan barang dagangan selama bulan Januari 2020.

Tanggal

Keterangan

Unit

Harga Beli/Harga Jual per Unit

1 Januari

Persediaan Awal

150

$19

2 Januari

Pembelian

100

$21

6 Januari

Penjualan

150

$40

9 Januari

Retur Penjualan

10

$40

9 Januari

Pembelian

75

$24

10 Januari

Retur Pembelian

15

$24

10 Januari

Penjualan

50

$45

23 Januari

Pembelian

100

$26

30 Januari

Penjualan

160

$50

Hitunglah a) Persediaan barang dagang PT Kevin Jadi tanggal 31 Januari 2020, dan b) Laba kotor pada tanggal 31 Januari 2020.

Untuk mencocokkan jawaban, kalian bisa membuka link berikut ini : Kunci Jawaban Soal Latihan Persediaan Perpetual

Daftar Pustaka

Kieso, D., Weygandt, J., & Warfield, T. (2017). Akuntansi Keuangan Menengah Intermediate Accounting Edisi IFRS (Vol. I). (T. Hidayat, Ed., N. Sari, & M. Rifai, Trans.) Jakarta: Salemba Empat.


Comments

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  2. Kak hasil penjualan itu yang 46.800.000 didapat dari mana?

    ReplyDelete

Post a Comment

Iklan Ad

Popular posts from this blog

Menghitung Persediaan dengan Metode LCNRV (Lower-Cost-Net-Realizable-Value)

NILAI TERENDAH DARI BIAYA PEROLEHAN ATAU NILAI REALISASI NETO (LCNRV) Persediaan dicatat sebesar biaya perolehan. Namun, jika persediaan turun nilainya sampai ke tingkat di bawah biaya aslinya, maka prinsip biaya historis menjadi tidak relevan. Apapun alasan untuk penurunan nilai tersebut, baik itu usang, perubahan tingkat harga, atau rusak, perusahaan harus menurunkan nilai persediaan menjadi nilai realisasi neto untuk melaporkan kerugian ini. Perusahaan meninggalkan prinsip biaya historis ketika utilitas masa depan (kemampuan menghasilkan pendapatan) dari aset turun di bawah biaya aslinya. Nilai Realisasi Neto Ingat bahwa biaya adalah harga perolehan persediaan yang dihitung dengan menggunakan salah satu metode berbasis biaya historis. Nilai realisasi neto ( net realizable value /NRV) mengacu pada jumlah neto yang diharapkan oleh perusahaan untuk direalisasi dari penjualan persediaan. Secara khusus, nilai realisasi neto adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan bisnis bi...

Urbanisasi Sebagai Dampak Globalisasi Terhadap Perubahan Sosial di Komunitas Lokal

A.  LATAR BELAKANG Globalisasi didefinisikan sebagai suatu proses yang menempatkan masyarakat dunia bisa menjangkau satu dengan yang lain atau saling terhubungkan dalam semua aspek kehidupan mereka, baik dalam budaya, ekonomi, politik, teknologi, maupun lingkungan.  Masyarakat dapat menjangkau satu dengan yang lain dalam segala aspek kehidupan didukung oleh kemajuan IPTEK dan keterbukaan sistem perekonomian negara yang mempercepat akselerasi globalisasi. Keterbukaan sistem perekonomian negara dipicu oleh adanya liberalisasi perdagangan dunia. Hal ini mengakibatkan masyarakat di berbagai dunia dapat menikmati hasil produksi dari negara lain, seperti makanan, minuman, pakaian, dan sebagainya. Selain itu, keterbukaan sistem perekonomian ini juga meningkatkan aktivitas perekonomian dunia yang dikuasai oleh perusahaan multinasional. Sebagai akibatnya, masyarakat dunia merasakan dampak dari adanya globalisasi pada aspek ekonomi tersebut, baik dari segi produksi, pembiayaan, te...

Soal Latihan Piutang Dagang (Account Receivable) dan Kunci Jawaban

1. Pada akhir tahun 2017, Goblin Company memiliki piutang sebesar $700.000 dan cadangan kerugian piutang sebesar $54.000. Pada 24 Januari 2018, perusahaan mengetahui bahwa piutang dari Sun Company tidak dapat ditagih, dan pihak manajemen mengizinkan penghapusan sebesar $6.200. a. Buatlah jurnal penyesuaian untuk mencatat penghapusan piutang b. Berapa cash realizable value dari piutang (1) sebelum penghapusan dan (2) setelah penghapusan? 2. Buku besar perusahaan Tsubasa pada akhir tahun 2019 menunjukkan saldo piutang usaha $150.000, pendapatan penjualan $850.000, dan retur penjualan $30.000. Intruksi (a) Jika perusahaan Tsubasa menggunakan metode penghapusan piutang langsung untuk akun piutang tidak tertagih, buatlah jurnal penyesuaian pada 31 Desember 2019, dengan asumsi pihak manajer menentukan saldo piutang tidak tertagih sebesar $1.500. (b) Jika cadangan piutang tak tertagih memiliki saldo kredit sebesar $2.400 dalam neraca saldo, buatlah jurnal penyesuaian pada tanggal...