Setiap periode, harga-harga barang selalu mengalami perubahan, bisa naik ataupun turun. Perubahan harga-harga barang tersebut dapat diukur dengan angka indeks. Dengan mengetahui angka indeks, kita akan dapat mengetahui perbandingan antara data pada suatu periode dan periode yang lainnya.
1. Pengertian dan Jenis Indeks Harga
Kenaikan tingkat harga-harga secara umum diukur dari hasil pencatatan barang-barang di berbagai kota. Perhitungan dilakukan tiap bulan dengan menggunakan angka indeks. Angka indeks adalah angka yang diharapkan dapat memberitahukan perubahan-perubahan variabel sebuah atau lebih karakteristik pada waktu dan temapt yang sama ataupun berlainan.
Sebenarnya ada beberapa macam angka indeks, namun pada bahasan ini akan kita bicarakan indeks harga. Indeks harga adalah angka yang diharapkan dapat dipakai untuk memperlihatkan perubahan mengenai harga-harga barang, baik harga untuk semacam maupun berbagai macam barang dalam waktu dan tempat yang sama ataupun berlainan.
Dalam ekonomi dikenal beberapa jenis indeks harga, antara lain sebagai berikut.
a. Indeks harga konsumen (IHK) adalah angka yang menggambarkan perbandingan perubahan harga barang dan jasa yang dihitung, dianggap mewakili belanja konsumen, kelompok barang yang dihitung bisa berubah-ubah disesuaikan dengan pola konsumsi aktual masyarakat.
b. Indeks harga produsen (IHP) adalah perbandingan perubahan barang dan jasa yang dibeli oleh produsen pada waktu tertentu, yang dibeli oleh produsen meliputi bahan mentah dan bahan setengah jadi. Perbedaannya dengan IHK adalah IHP mengukur tingkat harga pada awal sistem distribusi, IHK mengukur harga langsung yang dibayar oleh konsumen pada tingkat harga eceran. Indeks harga produsen biasa disebut juga indeks harga grosir (wholesale price index).
c. Indeks harga yang harus dibayar dan diterima oleh petani. Indeks harga barang-barang yang dibayar oleh petani baik untuk biaya hidup maupun untuk biaya proses produksi, apabila dalam menghitung indeks dimasukkan unsur jumlah biaya hipotek, pajak, upah pekerja yang dibayar oleh petani, indeks yang diperoleh disebut indeks paritas. Rasio antara indeks harga yang harus dibayar oleh petani dengan indeks paritas dalam waktu tertentu disebut rasio paritas (parity ratio).
2. Tujuan Penyusunan Indeks Harga
Dengan makin berkembangnya angka indeks, angka mengenai harga mempunyai arti yang makin penting pula, baik yang dikumpulkan oleh perusahaan, pemerintah, maupun swasta. Mereka memiliki tujuan masing-masing dalam menyusun indeks harga. Beberapa hal yang biasanya menjadi tujuan penyusunan indeks harga, antara lain sebagai berikut.
a. Indeks Harga sebagai Pentujuk atau Barometer Kondisi Ekonomi Umum
Indeks harga umum penting artinya bagi pedagang sebab indeks harga tersebut merupakan pedoman umum bagi kebijaksanaan penetapan harga dan perencanaan persediaan perusahaan. Pada umumnya, perusahaan besar membentuk staf ahli yang khusus bertugas mengolah data harga dan memberikan keterangan yang berguna bagi manajemen. Adapun perusahaan yang agak kecil tidak dapat membentuk staf khusus, tetapi tetap melakukan pengumpulan data harga dan pengolahannya ke dalam indeks harga yang serba terbatas.
b. Indeks Harga Dapat Digunakan sebagai Deflator
Dengan cara membagi nilai tertentu dengan indeks harga yang sesuai maka pengaruh perubahan harga dapat dihilangkan. Proses ini disebut proses deflasi, sedangkan pembagiannya sebagai deflator. Proses deflasi ini sangat berguna bagi para pedagang. Kenaikan nilai jual pada periode tertentu dapat disebabkan oleh kenaikan harga barang yang dijual atau oleh kenaikan jumlah penjualan. Kenaikan penjualan yang terjadi sesungguhnya dapat diukur dengan mendeflasikan penjualan dengan indeks harga yang sesuai.
c. Indeks Harga Dapat Digunakan sebagai Pedoman bagi Pembelian Barang
Agar dapat diukur efisiensi pembelian barang yang bersangkutan, harga barang yang dibeli dapat dibandingkan dengan indeks harga eceran atau indeks harga perdagangan besar. Dasar untuk mengatur gaji buruh atau menyesuaikan kenaikan gaji buruh pada masa deflasi adalah indeks harga konsumen (IHK) dan indeks biaya hidup (IBH). Adapun perhitungan upah nyata dapat menggunakan IBH sebagai deflator.
Di dalam IHK, harga yang digunakan adalah harga-harga barang konsumsi yang bukan merupakan barang dagangan (yang dijualbelikan lagi) serta bukan barang faktor produksi. Barang-barang konsumsi tersebut dikelompokkan dalam bahan makanan, pakaian, dan macam-macam barang dan jasa. Tujuan menghitung IHK adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui perkembangan harga barang dan jasa yang tergabung pada diagram timbangan IHK.
2. Sebagai pedoman untuk menentukan suatu kebijaksanaan yang akan datang, terutama di bidang pembangunan ekonomi.
3. Sebagai penghitung penyesuaian upah minimum kabupaten.
4. Mempermudah pemantauan supply dan demand khususnya barang kebutuhan masyarakat yang ada di pasar.
3. Macam-Macam Indeks
Angka indeks adalah angka relatif yang dinyatakan dalam persentase. Biasanya untuk kesederhanaan, bentuk persentase bisa dihilangkan. Dalam bidang ekonomi, pada dasarnya terdapat tiga macam angka indeks, yaitu sebagai berikut.
a. Angka Indeks Harga (Price Relative)
Indeks harga adalah angka yang menunjukkan perubahan harga barang-barang dari waktu ke waktu. Indeks harga sangat diperlukan dalam kegiatan ekonomi suatu negara sebab kenaikan harga atau penurunan harga merupakan informasi penting untuk mengetahui perkembangan ekonomi. Harga yang berlaku di pasar merupakan indeks harga konsumen yang sangat penting untuk menentukan kebijakan perekonomian negara di masa yang akan datang.
b. Angka Indeks Kuantitas (Quantity Relative)
Indeks kuantitas/jumlah adalah angka yang menunjukkan perubahan mengenai jumlah barang yang sejenis atau sekumpulan barang yang dihasilkan, digunakan, diekspor, dan dijual dalam waktu dan tempat yang sama ataupun berlainan.
c. Angka Indeks Nilai (Value Relative)
Indeks nilai adalah angka yang dapat dipergunakan untuk mengetahui nilai mengenai barang yang sejenis atau sekumpulan barang dalam jangka waktu yang diketahui.
Angka indeks adalah angka relatif yang dinyatakan dalam persentase. Biasanya untuk kesederhanaan, bentuk persentase bisa dihilangkan. Dalam bidang ekonomi, pada dasarnya terdapat tiga macam angka indeks, yaitu sebagai berikut.
a. Angka Indeks Harga (Price Relative)
Indeks harga adalah angka yang menunjukkan perubahan harga barang-barang dari waktu ke waktu. Indeks harga sangat diperlukan dalam kegiatan ekonomi suatu negara sebab kenaikan harga atau penurunan harga merupakan informasi penting untuk mengetahui perkembangan ekonomi. Harga yang berlaku di pasar merupakan indeks harga konsumen yang sangat penting untuk menentukan kebijakan perekonomian negara di masa yang akan datang.
b. Angka Indeks Kuantitas (Quantity Relative)
Indeks kuantitas/jumlah adalah angka yang menunjukkan perubahan mengenai jumlah barang yang sejenis atau sekumpulan barang yang dihasilkan, digunakan, diekspor, dan dijual dalam waktu dan tempat yang sama ataupun berlainan.
c. Angka Indeks Nilai (Value Relative)
Indeks nilai adalah angka yang dapat dipergunakan untuk mengetahui nilai mengenai barang yang sejenis atau sekumpulan barang dalam jangka waktu yang diketahui.
4. Penghitungan Indeks Harga
Ada beberapa macam cara atau metode yang digunakan dalam perhitungan indeks harga, antara lain sebagai berikut.
a. Perhitungan Indeks Harga Tidak Tertimbang
Metode yang biasa digunakan untuk mengukur indeks harga tidak tertimbang ialah metode agregatif sederhana dan metode rata-rata dari relatif harga.
1) Metode Agregatif Sederhana
Rumus yang digunakan untuk menghitung indeks harga tidak tertimbang dengan metode agregatif sederhana meliputi indeks harga, kuantitas, dan nilai, sebagai berikut.
a) Angka Indeks Harga
a) Angka Indeks Harga
Keterangan :
IP : Indeks harga tidak tertimbang
Pn : harga tahun yang akan dihitung angka indeksnya
Po : harga tahun dasar
Contoh :
Harga rata-rata barang-barang kebutuhan pokok di sebuah kota dapat ditunjukkan dengan tabel berikut.
Jenis Bahan
Kebutuhan
|
Rata-Rata Harga
Tahun 2014
|
Rata-Rata Harga
Tahun 2015
|
Barang A
|
3.000
|
4.000
|
Barang B
|
4.000
|
4.500
|
Barang C
|
5.500
|
6.500
|
Barang D
|
5.000
|
5.500
|
Barang E
|
5.500
|
6.000
|
Barang F
|
7.000
|
7.500
|
Pertanyaan : Hitunglah indeks harga tahun 2015, jika tahun 2014 sebagai tahun dasar!
Penyelesaian : Untuk menghitung indeks harga tersebut dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut.
a) Menjumlahkan rata-rata harga tiap-tiap tahun
b) Menentukan tahun dasar. Tahun 2014 = 100
c) Menghitung rasio jumlah rata-rata harga tahun ke-n dengan jumlah harga rata-rata tahun ke-0.
Hasilnya dapat dilihat sebagai berikut.
Jenis Bahan
Kebutuhan
|
Rata-Rata Harga
Tahun 2014
|
Rata-Rata Harga
Tahun 2015
|
Barang A
|
3.000
|
4.000
|
Barang B
|
4.000
|
4.500
|
Barang C
|
5.500
|
6.500
|
Barang D
|
5.000
|
5.500
|
Barang E
|
5.500
|
6.000
|
Barang F
|
7.000
|
7.500
|
Jumlah
|
30.000
|
34.000
|
Indeks Harga
|
100,00
|
133,33
|
Indeks harga tahun 2014 = 100
Indeks harga tahun 2015 =34.000/30.000 x 100 = 133,33
Indeks harga barang kebutuhan pokok di kota tersebut mengalami kenaikan sebesar 33,33% (133,33-100)
b) Angka Indeks Kuantitas
Keterangan :
IQ : Indeks kuantitas tidak tertimbang
Qn : kuantitas yang akan dihitung angka indeksnya
Qo : kuantitas pada tahun dasar
Contoh :
Macam Barang
|
Kuantitas Tahun 2014
|
Kuantitas Tahun 2015
|
A
|
50 unit
|
100 unit
|
B
|
100 unit
|
100 unit
|
C
|
200 unit
|
250 unit
|
D
|
300 unit
|
450 unit
|
E
|
150 unit
|
100 unit
|
∑
|
800 unit
|
1.000 unit
|
Berdasarkan data di atas, maka angka indeks kuantitas tahun 2015 adalah :
IQ = 1.000/800 x 100 = 125
Jadi, pada tahun 2015 terjadi kenaikan kuantitas sebesar 25%
c) Angka Indeks Nilai
Keterangan :
IV : Angka indeks nilai
Vn : nilai yang dihitung angka indeksnya
Vo : nilai pada tahun dasar
Perhitungan angka indeks dengan metode agregatif sederhana mempunyai kelebihan karena bersifat sederhana sehingga mudah menghitungnya. Akan tetapi, metode ini mempunyai kelemahan, yaitu apabila terjadi perubahan kuantitas satuan barang, maka angka indeksnya juga akan berubah.
2) Metode Rata-Rata dari Relatif Harga
Apabila setiap jenis bahan pokok dalam tabel kita hitung rasio Pn/Po, akan diperoleh relatif harga tiap-tiap jenis bahan pokok itu. Indeks harga barang pokok keseluruhan diperoleh dengan menjumlahkan relatif harga kemudian merata-ratakannya dengan rata-rata hitung, median, dan rata-rata ukur. Rumusnya sebagai berikut.
Keterangan :
Pn : harga tahun tertentu
Po : harga tahun dasar
n : jumlah komponen
Contoh :
Jenis Bahan
Kebutuhan
|
Rata-Rata Harga
Tahun 2014
|
Rata-Rata Harga
Tahun 2015
|
Barang A
|
3.000
|
4.000
|
Barang B
|
4.000
|
4.500
|
Barang C
|
5.500
|
6.500
|
Barang D
|
5.000
|
5.500
|
Barang E
|
5.500
|
6.000
|
Barang F
|
7.000
|
7.500
|
Relatif harga barang A tahun 2015 = 4.000/3.000 x 100 = 133,00
Relatif harga barang D tahun 2015 = 5.500/5.000 x 100 = 110
Begitu seterusnya, kemudian dijumlahkan dan dibagi dengan jumlah jenis bahan pokoknya.
b. Penghitungan Indeks Harga Tertimbang
1) Metode Agregatif Sederhana
Angka indeks tertimbang dengan metode agregatif sederhana dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
Contoh :
Berdasarkan data tersebut, maka angka indeks harga tahun 2015 dapat dihitung dengan cara :
IA = Rp 18.250/Rp 16.500 x 100 = 110,61%
Jadi, pada tahun 2015 terjadi kenaikan harga sebesar 10,61%.
2) Metode Laspeyres
Macam Barang
|
Harga Tahun 2014 (Po)
|
Harga Tahun 2015 (Pn)
|
Weight (W)
|
Pn . W
|
Po . W
|
A
|
Rp 200,00
|
Rp 300,00
|
5
|
Rp 1.500,00
|
Rp 1.000,00
|
B
|
Rp 300,00
|
Rp 350,00
|
10
|
Rp 3.500,00
|
Rp 3.000,00
|
C
|
Rp 500,00
|
Rp 500,00
|
20
|
Rp 10.000,00
|
Rp 10.000,00
|
D
|
Rp 100,00
|
Rp 50,00
|
5
|
Rp 250,00
|
Rp 500,00
|
E
|
Rp 200,00
|
Rp 300,00
|
10
|
Rp 3.000,00
|
Rp 2.000,00
|
∑
|
Rp 18.250,00
|
Rp 16.500,00
|
Berdasarkan data tersebut, maka angka indeks harga tahun 2015 dapat dihitung dengan cara :
IA = Rp 18.250/Rp 16.500 x 100 = 110,61%
Jadi, pada tahun 2015 terjadi kenaikan harga sebesar 10,61%.
2) Metode Laspeyres
Angka indeks Laspeyres adalah angka indeks yang ditimbang dengan faktor penimbangnya adalah kuantitas tahun dasar (Qo).
Contoh :
Macam Barang
|
Harga
|
Kuantitas
|
Pn . Qo
|
Po . Qo
|
||
2014 (Po)
|
2015 (Pn)
|
2014 (Qo)
|
2015 (Qn)
|
|||
A
|
Rp 200
|
Rp 300
|
50 unit
|
100 unit
|
Rp 15.000
|
Rp 10.000
|
B
|
Rp 300
|
Rp 350
|
100 unit
|
100 unit
|
Rp 35.000
|
Rp 30.000
|
C
|
Rp 500
|
Rp 500
|
200 unit
|
250 unit
|
Rp 100.000
|
Rp 100.000
|
D
|
Rp 100
|
Rp 50
|
300 unit
|
450 unit
|
Rp 15.000
|
Rp 30.000
|
E
|
Rp 200
|
Rp 300
|
150 unit
|
100 unit
|
Rp 45.000
|
Rp 30.000
|
∑
|
Rp 210.000
|
Rp 200.000
|
Berdasarkan data di atas, maka indeks Laspeyres dapat dihitung sebagai berikut.
IL = 210.000/200.000 x 100 = 105%
Artinya, terjadi kenaikan harga sebesar 5% pada tahun 2015.
3) Metode Paasche
IL = 210.000/200.000 x 100 = 105%
Artinya, terjadi kenaikan harga sebesar 5% pada tahun 2015.
3) Metode Paasche
Angka indeks Paasche adalah angka indeks yang ditimbang dengan faktor penimbangnya adalah kuantitas tahun n (tahun yang dihitung angka indeksnya) atau Qn.
Contoh :
Berdasarkan data di atas, maka indeks Paasche dapat dihitung sebagai berikut.
IP = 242.500/240.000 x 100 = 101,04%
Artinya, terjadi kenaikan harga sebesar 1,04% pada tahun 2015
4) Metode Drobisch dan Bowley
Macam Barang
|
Harga
|
Kuantitas
|
Pn . Qn
|
Po . Qn
|
||
2014 (Po)
|
2015 (Pn)
|
2014 (Qo)
|
2015 (Qn)
|
|||
A
|
Rp 200
|
Rp 300
|
50 unit
|
100 unit
|
Rp 30.000
|
Rp 20.000
|
B
|
Rp 300
|
Rp 350
|
100 unit
|
100 unit
|
Rp 35.000
|
Rp 30.000
|
C
|
Rp 500
|
Rp 500
|
200 unit
|
250 unit
|
Rp 125.000
|
Rp 125.000
|
D
|
Rp 100
|
Rp 50
|
300 unit
|
450 unit
|
Rp 22.500
|
Rp 45.000
|
E
|
Rp 200
|
Rp 300
|
150 unit
|
100 unit
|
Rp 30.000
|
Rp 20.000
|
∑
|
Rp 242.500
|
Rp 240.000
|
Berdasarkan data di atas, maka indeks Paasche dapat dihitung sebagai berikut.
IP = 242.500/240.000 x 100 = 101,04%
Artinya, terjadi kenaikan harga sebesar 1,04% pada tahun 2015
4) Metode Drobisch dan Bowley
Angka indeks tertimbang dengan metode Drobisch dan Bowley dapat dirumuskan sebagai berikut.
Contoh :
Berdasarkan perhitungan angka indeks Laspeyres dan Paasche pada soal sebelumnya, dapat dihitung besarnya indeks Drobisch dan Bowley dengan angkah sebagai berikut.
ID = (105 + 101,04)/2 x 100 = 206,04/2 x 100 = 103,02%
Artinya, terdapat kenaikan harga sebesar 3,02% pada tahun 2015.
5) Metode Irving Fisher
Berdasarkan perhitungan angka indeks Laspeyres dan Paasche pada soal sebelumnya, dapat dihitung besarnya indeks Drobisch dan Bowley dengan angkah sebagai berikut.
ID = (105 + 101,04)/2 x 100 = 206,04/2 x 100 = 103,02%
Artinya, terdapat kenaikan harga sebesar 3,02% pada tahun 2015.
5) Metode Irving Fisher
Irving Fisher menghitung indeks kompromi dengan cara mencari rata-rata ukur dari indeks Laspeyres dan indeks Paasche. Perhitungan tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut.
Contoh :
Berdasarkan perhitungan angka indeks Laspeyres dan Paasche pada contoh di atas, dapat dihitung besarnya indeks Irving Fisher sebagai berikut.
IF = (√105 . √101,04) x 100 = 103,00 %
Artinya, terdapat kenaikan harga 3,00% pada tahun 2015.
6) Metode Marshall Edgeworth
Berdasarkan perhitungan angka indeks Laspeyres dan Paasche pada contoh di atas, dapat dihitung besarnya indeks Irving Fisher sebagai berikut.
IF = (√105 . √101,04) x 100 = 103,00 %
Artinya, terdapat kenaikan harga 3,00% pada tahun 2015.
6) Metode Marshall Edgeworth
Menurut metode ini, angka indeks tertimbang dihitung dengan cara menggabungkan kuantitas tahun dasar dan kuantitas tahun berjalan, kemudian mengalikannya dengan harga pada tahun dasar atau harga pada tahun berjalan. Angka indeks Marshall Edgeworth dapat dirumuskan sebagai berikut.
Contoh :
Berdasarkan perhitungan tersebut, maka angka indeks Marshall Edgeworth pada tahun 2015 dapat dihitung sebagai berikut.
IM = 452.500/440.000 x 100 = 102,84%
Jadi, pada tahun 2015 terjadi kenaikan harga sebesar 2,84%.
c. Penghitungan Angka Indeks Rantai
Macam Barang
|
Harga
|
Kuantitas
|
(Qo + Qn) Pn
|
(Qo . Qn) Po
|
||
2014 (Po)
|
2015 (Pn)
|
2014 (Qo)
|
2015 (Qn)
|
|||
A
|
Rp 200
|
Rp 300
|
50 unit
|
100 unit
|
Rp 45.000
|
Rp 30.000
|
B
|
Rp 300
|
Rp 350
|
100 unit
|
100 unit
|
Rp 70.000
|
Rp 60.000
|
C
|
Rp 500
|
Rp 500
|
200 unit
|
250 unit
|
Rp 225.000
|
Rp 225.000
|
D
|
Rp 100
|
Rp 50
|
300 unit
|
450 unit
|
Rp 37.500
|
Rp 75.000
|
E
|
Rp 200
|
Rp 300
|
150 unit
|
100 unit
|
Rp 75.000
|
Rp 50.000
|
∑
|
Rp 452.500
|
Rp 440.000
|
Berdasarkan perhitungan tersebut, maka angka indeks Marshall Edgeworth pada tahun 2015 dapat dihitung sebagai berikut.
c. Penghitungan Angka Indeks Rantai
Angka indeks rantai adalah perhitungan angka indeks dengan menggunakan tahun sebelumnya sebagai tahun dasar. Misalnya, menghitung angka indeks tahun 2015 dengan tahun dasar 2014, angka indeks tahun 2014 dengan tahun dasar 2013, dan angka indeks tahun 2013 dengan tahun dasarnya tahun 2012.
Tahun
|
2011
|
2012
|
2013
|
2014
|
2015
|
Harga
|
Rp 500
|
Rp 600
|
Rp 700
|
Rp 800
|
Rp 900
|
a. Indeks tahun 2012 = 600/500 x 100 = 120,00
b. Indeks tahun 2013 = 700/600 x 100 = 116,67
c. Indeks tahun 2014 = 800/700 x 100 = 114,29
d. Indeks tahun 2015 = 900/800 x 100 = 112,50
Daftar Pustaka :
Daftar Pustaka :
Geminastiti, K., & Nurlita, N. (2019). Ekonomi
untuk Siswa SMA/MA Kelas XI (7th ed.). Bandung: Yrama Widya.
Water Hack Burns 2 lb of Fat OVERNIGHT
ReplyDeleteAt least 160k men and women are using a simple and SECRET "liquids hack" to lose 2lbs every night in their sleep.
It's scientific and works all the time.
This is how you can do it yourself:
1) Go get a clear glass and fill it up half glass
2) And then learn this strange HACK
and become 2lbs thinner the next day!
Easy "water hack" burns 2 lbs OVERNIGHT
ReplyDeleteAt least 160 000 women and men are utilizing a simple and SECRET "water hack" to burn 1-2lbs each and every night in their sleep.
It is scientific and works on anybody.
Here are the easy steps for this hack:
1) Hold a clear glass and fill it up half the way
2) And now follow this weight loss hack
and you'll become 1-2lbs lighter when you wake up!
Did you realize there's a 12 word phrase you can speak to your crush... that will induce intense emotions of love and impulsive attraction to you deep inside his chest?
ReplyDeleteBecause hidden in these 12 words is a "secret signal" that fuels a man's impulse to love, look after and care for you with all his heart...
12 Words Will Fuel A Man's Desire Impulse
This impulse is so built-in to a man's mind that it will drive him to work harder than ever before to make your relationship the best part of both of your lives.
Matter-of-fact, triggering this mighty impulse is absolutely essential to getting the best possible relationship with your man that as soon as you send your man a "Secret Signal"...
...You will immediately find him open his mind and heart for you in a way he haven't expressed before and he will recognize you as the one and only woman in the universe who has ever truly tempted him.
Strange "water hack" burns 2 lbs overnight
ReplyDeleteWell over 160 000 men and women are hacking their diet with a easy and secret "water hack" to burn 2lbs each night in their sleep.
It's effective and it works all the time.
This is how to do it yourself:
1) Hold a glass and fill it half full
2) And then do this weight losing HACK
you'll become 2lbs skinnier the next day!
Easy "water hack" burns 2 lbs OVERNIGHT
ReplyDeleteOver 160,000 women and men are trying a easy and secret "liquids hack" to drop 1-2 lbs each night while they sleep.
It is easy and works every time.
Just follow these easy step:
1) Hold a drinking glass and fill it half full
2) And then do this strange HACK
and be 1-2 lbs skinnier when you wake up!
Your Affiliate Profit Machine is waiting -
ReplyDeleteAnd making profit with it is as easy as 1--2--3!
This is how it all works...
STEP 1. Input into the system what affiliate products you want to promote
STEP 2. Add PUSH BUTTON traffic (it ONLY takes 2 minutes)
STEP 3. Watch the system grow your list and sell your affiliate products all by itself!
Are you ready?
Get the full details here