Konsep Geografi dan Jenis-Jenisnya
Gejala geografi di sekitar kita merupakan hasil keseluruhan interelasi keruangan faktor fisis dengan faktor manusia. Menurut hasil studi gejala yang nyata tadi, dalam diri kita akan terbentuk suatu pola abstrak yang dikaji. Pola abstrak dalam bentuk pengertian abstrak inilah yang disebut konsep. Karena pola abstrak tersebut berkenaan dengan gejala yang konkret tentang geografi maka disebut konsep geografi. Terdapat sepuluh konsep esensial dalam geografi, yaitu sebagai berikut.
1. Lokasi
Lokasi merupakan letak daerah yang terdapat keterkaitan suatu objek di muka bumi. Lokasi berpengaruh terhadap harga atau nilai sesuatu di permukaan bumi. Lokasi terbagi menjadi dua, yaitu lokasi relatif dan lokasi absolut.
a) Lokasi relatif
Lokasi relatif adalah lokasi sesuatu objek yang nilainya ditentukan oleh objek-objek lain di luarnya.
Contoh : Harga jual rumah akan jatuh apabila lokasinya di daerah rawan banjir.
b) Lokasi absolut
Lokasi absolut adalah lokasi di permukaan bumi yang ditentukan oleh sistem koordinat garis lintang dan garis bujur, disebut juga lokasi mutlak.
Contoh : Jalan Bangau No. 60 Palembang.
2. Jarak
Mengemukakan jarak antarruang atau antara satu wilayah dengan wilayah lain. Jarak berkaitan dengan waktu dan satuan biaya angkutan. Contoh :
3. Keterjangkauan
Keterjangkauan menunjukkan kemudahan suatu tempat untuk dicapai menggunakan sarana transportasi. Contohnya adalah Bandung-Medan dapat dijangkau dengan pesawat terbang.
4. Pola
Berbagai interaksi akan menghasilkan suatu bentuk yang konsisten. Contohnya adalah pemukiman penduduk di sepanjang sungai akan menghasilkan pola pemukiman yang memanjang.
5. Morfologi
Morfologi berkaitan dengan bentuk permukaan bumi dan hubungannya dengan aktivitas manusia. Contohnya adalah rumah di daerah bekas rawa, akan berpotensi banjir pada saat hujan. Rawa adalah sebuah dataran yang sangat rendah dibandingkan dengan daerah sekitarnya.
6. Aglomerasi
Aglomerasi menjelaskan pengelompokkan suatu fenomena di suatu daerah. Contohnya adalah pemukiman di pedesaan cenderung mengelompok di dekat lahan pertanian.
7. Nilai Kegunaan
Konsep nilai kegunaan berkaitan dengan manfaat suatu wilayah bagi manusia. Contohnya adalah daerah sejuk di pegunungan banyak dijadikan tempat peristirahatan dan rekreasi. Bagi sebagian orang, daerah ini berguna sebagai lahan pertanian.
8. Interaksi dan Interdependensi
Konsep interaksi dan interdependensi menjelaskan bahwa segala sesuatu yang ada di permukaan bumi selalu membutuhkan objek lain dan tidak dapat berdiri sendiri. Contohnya, orang kota membutuhkan bahan pangan dari desa dan orang desa membutuhkan barang elektronik dari kota.
9. Diferensiasi Area
Konsep ini memandang bahwa setiap wilayah di permukaan bumi memiliki perbedaan. Contohnya, penduduk di wilayah pegunungan bekerja sebagai petani dan penduduk di wilayah pantai bekerja sebagai nelayan.
10. Keterkaitan Keruangan
Konsep keterkaitan keruangan memandang bahwa setiap kehidupan di suatu ruang tidak terlepas dari kehidupan ruang di sekitarnya. Konsep ini mirip dengan konsep interaksi dan interdependensi. Perbedaannya terletak pada lingkupnya yang lebih luas. Misalnya, tol Cipularang sering mengalami kemacetan setiap akhir pekan. Hal tersebut disebabkan banyak orang Jakarta yang berlibur ke Bandung.
Prinsip Geografi dan Contoh Terapannya
Selain mengetahui konsep geografi, dalam kajian geografi terdapat pula prinsip geografi, sebagai berikut.
1. Prinsip Persebaran
Setiap objek, gejala, atau fenomena di permukaan bumi tersebar tidak merata atau bervariasi dari suatu wilayah dengan wilayah lainnya. Dalam persebaran berbagai fenomena geosfer di permukaan bumi dapat diungkapkan hubungan antara suatu fenomena dengan fenomena lainnya di suatu wilayah yang berbeda. Misalnya, fenomena banjir di Jakarta. Tidak semua wilayah di Jakarta terkena banjir karena banjir terjadi di sekitar bantaran sungai yang merupakan daerah banjir.
2. Prinsip Interelasi
Prinsip interelasi didasarkan pada hubungan antara suatu gejala dengan gejala lain atau antara objek fisik yang satu dan objek fisik lainnya, objek fisik dengan objek sosial, atau objek sosial dengan objek sosial lainnya. Artinya antara komponen atau aspek lingkungan geografi senantiasa memiliki hubungan timbal balik atau saling keterkaitan satu sama lainnya. Prinsip ini dapat mengungkapkan gejala atau fakta Geografi di suatu wilayah tertentu. Misalnya, daerah banjir yang sangat berkaitan dengan morfologi daerah rendah sehingga memiliki banyak daerah cekungan dan muara sungai.
3.Prinsip Keruangan
Ruang (space) adalah seluruh permukaan bumi tempat makhluk hidup berada termasuk manusia. Dalam prinsip keruangan juga memperhatikan prinsip lainnya, yaitu persebaran, interelasi, dan interaksi antara objek yang satu dengan objek lainnya. Dengan prinsip ini dapat dianalisis gejala, fakta, dan masalah geografi ditinjau dari penyebaran, interelasi, dan interaksinya dalam ruang. Misalnya, dalam menganalisis fenomena bencana banjir di suatu wilayah fokus utama analisisnya adalah bagaimana manusia memperlakukan alam lingkungannya. Dalam kasus ini manusia merusak lingkungan alam berupa penggundulan hutan di daerah resapan air dan tangkapan hujan (catichment area), perubahan fungsi lahan pengerasan, dan penurunan daya serap tanah dalam bentuk pengaspalan serta pembetonan jalan. Akibatnya, kemampuan tanah untuk menyerap air (kapasitas infiltrasi) menjadi sangat rendah.
4. Prinsip Deskripsi
Prinsip deskripsi merupakan pemaparan atau penggambaran dari hasil pengkajian studi geografi terhadap gejala-gejala atau fenomena masalah yang ada. Prinsip ini tidak hanya menampilkan deskripsi dalam bentuk peta tetapi juga dalam bentuk diagram, grafik, maupun tabel. Misalnya, melalui peta dapat dilihat persebaran daerah rawan banjir di Jakarta.
Dalam mengkaji fenomena geosfer, keempat prinsip tersebut saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Pendekatan Geografi dan Contoh Terapannya
Metode pendekatan dalam ilmu geografi terdiri atas tiga, yaitu analisis keruangan, kelingkungan (ekologi), dan kompleks wilayah.1. Pendekatan Keruangan (Spasial)
Pendekatan ini digunakan untuk mengetahui persebaran penggunaan ruang yang ada dan bagaimana penyediaan ruang untuk berbagai kegunaan. Aspek-aspeknya meliputi : faktor lokasi, kondisi alam, dan kondisi sosial budaya. Pengkajiannya memperhatikan faktor letak, distribusi (persebaran), interelasi, serta interaksinya.
2. Pendekatan Ekologi (Kelingkungan)
Pendekatan lingkungan digunakan untuk mengetahui adanya interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
3. Pendekatan Kompleks Wilayah (Regional)
Pendekatan kompleks wilayah (regional) mencoba membandingkan berbagai kawasan di muka bumi dengan memperhatikan aspek-aspek keruangan dan lingkungan wilayah secara komprehensif. Setiap daerah memiliki perbedaan sehingga terjadi interaksi dengan daerah lain untuk memenuhi kebutuhannya.
Comments
Post a Comment