Berpikir merupakan aktivitas yang harus dilalui dalam proses ilmiah. Dalam metode sejarah dikenal adanya dua macam proses berpikir dalam menganalisis suatu peristiwa. Kedua proses berpikir yang sering digunakan sejarawan dalam menganalisis sebuah peristiwa atau informasi itu dikenal dengan istilah diakronik dan sikronik.
Analisis diakronik (evolutionary : time, chronological), adalah proses analisis untuk memahami perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu. Analisis sinkronik (systematic : space, descriptive), adalah proses analisis untuk memahami peristiwa-peristiwa simultan yang berpengaruh terhadap perubahan yang terjadi pada suatu waktu tertentu.
Cara berpikir diakronik memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
- Memanjang dalam waktu, menyempit dalam ruang.
- Mengkaji dengan berlalunya waktu.
- Menekankan pada pengkajian peristiwa sejarahnya sesuai urutan waktu.
- Bersifat vertikal.
- Terdapat konsep perbandingan.
- Cakupan kajian lebih luas, jadi kurang fokus pada aspek tertentu.
Dan cara berpikir sinkronik memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
- Mengkaji peristiwa sejarah yang terjadi pada masa tertentu.
- Menitikberatkan kajian peristiwa pada pola-pola, gejala, dan karakter.
- Bersifat horizontal.
- Tidak memiliki konsep perbandingan.
- Jangkauan atau cakupan kajian lebih sempit.
- Memiliki kajian yang sangat sistematis.
- Memiliki sifat kajian lebih serius dan mendalam.
Dengan gabungan kedua metode tersebut, sejarawan berusaha mencari hubungan antara gejala perubahan dengan struktur atau konteks gejala perubahan tersebut terjadi.
Diagram Analisis Diakronik dan Sinkronik
Metode analisis diakronik dan sinkronik tersebut merupakan salah satu teknik dasar penulisan sejarah yang sering dijumpai dalam proses historiografi. Menurut John Tosh (1984), teknik lainnya adalah menggunakan metode deskriptif dan naratif. Menurutnya, ketiga teknik dasar penulisan sejarah tersebut sebenarnya dapat dikombinasikan sesuai dengan tujuan, motivasi, serta orientasi penulisan sejarah. Teknik deskriptif dan naratif banyak digunakan untuk menghadirkan kembali masa lampau (to re-create the past), sedangkan teknik analisis untuk menginterpretasikannya (to interpret it).
Comments
Post a Comment