Skip to main content

Kenali Unicorn, Decacorn, dan Hectocorn!

Istilah Startup merupakan kata serapan dari Bahasa Inggris yang berarti tindakan atau proses memulai sebuah organisasi baru atau bisnis. Menurut Wikipedia, Startup atau perusahaan rintisan merujuk pada semua perusahaan yang belum lama beroperasi. Perusahaan-perusahaan ini sebagian besar merupakan perusahaan yang baru didirikan dan berada dalam fase pengembangan dan penelitian untuk menemukan pasar yang tepat. 
Saat ini, istilah Startup lebih identik dengan perusahaan teknologi dan informasi yang berkembang di internet. Jenis bisnis startup-nya pun beragam, mulai dari pengembang aplikasi, sistem pembayaran, jasa, perdagangan, dan lain sebagainya. Dalam perkembangannya, ada yang membedakan masing-masing startup sesuai dengan nilai valuasi bisnisnya, dikenal dengan Unicorn, Decacorn, dan Hectocorn.

Apa Itu Unicorn, Decacorn, dan Hectocorn?

1. Unicorn
Istilah Unicorn didefinisikan untuk perusahaan startup (perusahaan rintisan) yang mencapai nilai valuasi bisnisnya sebesar 1 miliar US Dollar (setara sekitar Rp 14,1 triliun). Berdasarkan data CB Insights yang diupdate pada Januari 2019, jumlah Startup Unicorn mencapai lebih dari 300 perusahaan secara global dengan nilai valuasi mencapai 1.074 miliar US Dollar.
Istilah Unicorn diambil dari spesies kuda mitologi yang memiliki tanduk tunggal di kepala. Unicorn, dalam pemberian gelarnya pada suatu startup. merepresentasikan status si kuda mitos itu : langka dan mustahil atau sulit dicapai. Istilah Unicorn pertama kali diperkenalkan oleh investor pendiri Cowboy Ventures, Aileen Lee, dalam artikelnya "Welcome to The Unicorn Club" yang terbit di Techcrunch tahun 2013.
Berdasarkan Startup Ranking, saat ini Indonesia telah memiliki 2.041 Startup, dimana empat diantaranya telah menjadi Unicorn. Keempat Startup yang telah bergelar Unicorn di Indonesia, antara lain Gojek, Tokopedia, Traveloka, dan Bukalapak. Gojek memiliki nilai valuasi sebesar 9,5 miliar US Dollar, Tokopedia memiliki nilai valuasi sebesar 7 miliar US Dollar, Traveloka memiliki nilai valuasi sebesar 4,1 miliar US Dollar, dan Bukalapak memiliki nilai valuasi sebesar 1 milliar US Dollar.

2. Decacorn
Decacorn merupakan status tingkat lanjut yang diberikan kepada startup dengan valuasi lebih dari 10 miliar US Dollar (tingkat lanjut dari Unicorn). Berdasarkan data CB Insights, terdapat belasan perusahaan rintisan yang memiliki status Decacorn. Perusahaan startup ini didominasi oleh Amerika Serikat dan Cina, diantaranya Toutiao (Bytedance) dengan valuasi 75 miliar US Dollar, Uber (72 miliar US Dollar), Didi Chuxing (56 miliar US Dollar), WeWork (47 miliar US Dollar), Airbnb (29,3 miliar US Dollar), dan juga Grab yang saat ini menjadi satu-satunya perusahaan Asia Tenggara berstatus Decacorn dengan valuasi sekitar 11 miliar US Dollar.
Di Indonesia belum terdapat startup yang berstatus Decacorn. Namun dalam waktu dekat, ternyata Gojek akan menjadi startup pertama yang akan menjadi Decacorn asal Indonesia. Berdasarkan nilai valuasi bisnisnya, Gojek telah mencapai kisaran 9,5 miliar US Dollar, hanya butuh setengah miliar US Dollar lagi untuk mendapatkan status Decacorn.

3. Hectocorn
Istilah Hectocorn merupakan status tertinggi dari perusahaan startup dengan nilai valuasi mencapai lebih dari 100 miliar US Dollar. Hectocorn juga dikenal dengan istilah "Super Unicorn". Berdasarkan nilai valuasi bisnisnya yang sangat tinggi, maka di dunia masih sangat sedikit perusahaan rintisan yang mendapat julukan Hectocorn. Bahkan, informasi untuk perusahaan Hectocorn masih sulit didapatkan. Apabila ditinjau dari segi nilai valuasi bisnisnya, maka perusahaan rintisan tersebut harus berada pada level, seperti Google, Microsoft, Apple, dan Facebook. 



Daftar Pustaka :
1. Admin. 2019. Perbedaan Unicorn, Decacorn, dan Hectocorn Dalam Bisnis Startup. (www.intanblog.com, diunggah pada tanggal 18 Februari 2019 dan diakses pada tanggal 19 Februari 2019).
2. Ramadhani, Yulaika. 2019. Mengenal Unicorn, Decacorn, dan Hectocorn Dalam Startup. (https://tirto.id/, diunggah pada tanggal 19 Februari 2019 dan diakses pada tanggal 19 Februari 2019).
3. Yonathan, Theo. 2019. Ini Penjelasan Lengkap Soal Cockroach, Ponies, Centaurs, Unicorn, Decacorn, dan Hectocorn. (http://wartakota.tribunnews.com, diunggah pada tanggal 19 Februari 2019, pada pukul 07.11 WIB dan diakses pada tanggal 19 Februari 2019).

Comments

Post a Comment

Iklan Ad

Popular posts from this blog

Menghitung Persediaan dengan Metode LCNRV (Lower-Cost-Net-Realizable-Value)

NILAI TERENDAH DARI BIAYA PEROLEHAN ATAU NILAI REALISASI NETO (LCNRV) Persediaan dicatat sebesar biaya perolehan. Namun, jika persediaan turun nilainya sampai ke tingkat di bawah biaya aslinya, maka prinsip biaya historis menjadi tidak relevan. Apapun alasan untuk penurunan nilai tersebut, baik itu usang, perubahan tingkat harga, atau rusak, perusahaan harus menurunkan nilai persediaan menjadi nilai realisasi neto untuk melaporkan kerugian ini. Perusahaan meninggalkan prinsip biaya historis ketika utilitas masa depan (kemampuan menghasilkan pendapatan) dari aset turun di bawah biaya aslinya. Nilai Realisasi Neto Ingat bahwa biaya adalah harga perolehan persediaan yang dihitung dengan menggunakan salah satu metode berbasis biaya historis. Nilai realisasi neto ( net realizable value /NRV) mengacu pada jumlah neto yang diharapkan oleh perusahaan untuk direalisasi dari penjualan persediaan. Secara khusus, nilai realisasi neto adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan bisnis bi...

Urbanisasi Sebagai Dampak Globalisasi Terhadap Perubahan Sosial di Komunitas Lokal

A.  LATAR BELAKANG Globalisasi didefinisikan sebagai suatu proses yang menempatkan masyarakat dunia bisa menjangkau satu dengan yang lain atau saling terhubungkan dalam semua aspek kehidupan mereka, baik dalam budaya, ekonomi, politik, teknologi, maupun lingkungan.  Masyarakat dapat menjangkau satu dengan yang lain dalam segala aspek kehidupan didukung oleh kemajuan IPTEK dan keterbukaan sistem perekonomian negara yang mempercepat akselerasi globalisasi. Keterbukaan sistem perekonomian negara dipicu oleh adanya liberalisasi perdagangan dunia. Hal ini mengakibatkan masyarakat di berbagai dunia dapat menikmati hasil produksi dari negara lain, seperti makanan, minuman, pakaian, dan sebagainya. Selain itu, keterbukaan sistem perekonomian ini juga meningkatkan aktivitas perekonomian dunia yang dikuasai oleh perusahaan multinasional. Sebagai akibatnya, masyarakat dunia merasakan dampak dari adanya globalisasi pada aspek ekonomi tersebut, baik dari segi produksi, pembiayaan, te...

Soal Latihan Piutang Dagang (Account Receivable) dan Kunci Jawaban

1. Pada akhir tahun 2017, Goblin Company memiliki piutang sebesar $700.000 dan cadangan kerugian piutang sebesar $54.000. Pada 24 Januari 2018, perusahaan mengetahui bahwa piutang dari Sun Company tidak dapat ditagih, dan pihak manajemen mengizinkan penghapusan sebesar $6.200. a. Buatlah jurnal penyesuaian untuk mencatat penghapusan piutang b. Berapa cash realizable value dari piutang (1) sebelum penghapusan dan (2) setelah penghapusan? 2. Buku besar perusahaan Tsubasa pada akhir tahun 2019 menunjukkan saldo piutang usaha $150.000, pendapatan penjualan $850.000, dan retur penjualan $30.000. Intruksi (a) Jika perusahaan Tsubasa menggunakan metode penghapusan piutang langsung untuk akun piutang tidak tertagih, buatlah jurnal penyesuaian pada 31 Desember 2019, dengan asumsi pihak manajer menentukan saldo piutang tidak tertagih sebesar $1.500. (b) Jika cadangan piutang tak tertagih memiliki saldo kredit sebesar $2.400 dalam neraca saldo, buatlah jurnal penyesuaian pada tanggal...