Skip to main content

Reunifikasi Jerman

1. Kronologi Reunifikasi Jerman
Ide reunifikasi Jerman oleh rakyat Jerman Barat dan Jerman Timur pada pertengahan 1980-an dipandang sebagai asa yang sulit terealisasi. Namun, harapan mengenai reunifikasi Jerman tiba-tiba kembali menggeliat seiring dengan reformasi politik yang digulirkan oleh pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev pada 1985.
Ada dua perkembangan yang menentukan bagi reunifikasi Jerman, yaitu demokratisasi zona timur yang dimungkinkan oleh Mikhail Gorbachev dan keberanian dari ribuan orang yang berjuang demi kebebasan mereka. Di akhir 1989, kedua faktor penting ini menyatu dan bermuara pada terbentuknya sebuah negara baru, yakni Republik Federal Jerman yang merupakan negara Jerman yang dikenal sekarang ini. Berikut ini kronologi penyatuan kembali (reunifikasi) Jerman Barat dan Jerman Timur.

8 Agustus 1989
Ada 130 orang yang melarikan diri dari Republik Demokratik Jerman ke Perwakilan Tetap Republik Federal di Berlin Timur. Mereka adalah sebagian dari ribuan orang yang ingin meninggalkan daeral asal mereka melalui Hungaria, Cekoslovakia, dan Polandia.
4 September 1989
Tanggal ini dianggap sebagai awal dari apa yang dikenal sebagai “Demonstrasi Senin”. Sekitar 1.000 orang berkumpul di Leipzig dan menuntut lebih banyak hak dan kebebasan. Demonstrasi yang dilaksanakan setiap hari Senin ini semakin banyak pengikutnya. Sekitar 8.000 pengungsi Republik Demokratik Jerman dari Kedutaan Besar Republik Federal Jerman di Praha tiba di Hof (Bavaria) dengan menggunakan kereta-kereta khusus.
11 September 1989
Hungaria membuka perbatasan dengan Austria. Hanya dalam waktu 3 hari, sebanyak 15.000 orang mengungsi. Di akhir September, pemerintah Uni Soviet dan Jerman Timur memberikan izin kepada 6.000 pengungsi yang tinggal di Kedutaan Besar Jerman di Praha untuk meninggalkan Jerman Timur. Demonstrasi besar terjadi di Alexanderplatz, Jerman Timur.
7 Oktober 1989
Pemerintah Republik Demokratik Jerman memerintahkan diadakannya perayaan untuk memperingati 40 tahun berdirinya negara tersebut. Sebagai reaksi terhadap hal ini, orang-orang di berbagai kota berdemonstrasi melawan rezim Partai Persatuan Sosialis Jerman (Sozialistische Enheitspartei Deutschland/SED). Bentuk partisipasinya adalah mereka ikut Demonstrasi Senin di depan Karl Marx University, Leipzig, Jerman Timur.
9 Oktober 1989
Lebih dari 70.000 orang berbaris melalui pusat Kota Leipzig dan mengadakan demontrasi damai untuk kebebasan berpendapat dan reformasi politik. Satu minggu berikutnya, aksi mereka diikuti oleh 120.000 orang dari seluruh Republik Demokratik Jerman.
18 Oktober 1989
Erich Honecker mengundurkan diri sebagai Sekretaris Jenderal SED.
3 November 1989
Republik Demokratik Jerman mendukung untuk meninggalkan negara itu langsung melalui perbatasan Cekoslovakia. Dua hari kemudian 15.000 orang Republik Demokratik Jerman tiba di Republik Federal melalui rute ini.
8 November 1989
SED menyerahkan kekuasaannya di politbiro dan mengundurkan diri. Orang-orang dari Berlin Barat naik ke atas Tembok Berlin dekat Gerbang Brandenburg.
9 November 1989
Simbol pemisahan dua negara Jerman berupa Tembok Berlin runtuh karena euforia, baik rakyat dari Jerman Barat maupun Jerman Timur. Tahun yang sama juga diadakan pemungutan suara dalam pemilihan ke Volkskammer (Dewan Rakyat) Republik Demokratis Jerman.
18 Maret 1990
Pemilihan umum yang bebas diadakan di Republik Demokratik Jerman untuk pertama kalinya. Rakyat memilih Dewan Rakyat yang baru dengan menyiapkan penggabungan diri ke Republik Federal. Kemudian, diadakannya pertemuan menteri luar negeri Two-Plus-Four di Bonn.
5 Mei 1990
Pembicaraan para menteri luar negeri Two-Plus-Four dimulai, terdiri dari Republik Federal Jerman dan Republik Demokratik Jerman, ditambah dengan Prancis, Uni Soviet, Inggris, dan Amerika Serikat. Dalam pembicaraan itu, kekuatan-kekuatan pemenang Perang Dunia II dan menteri luar negeri kedua negara Jerman membahas penghapusan hak-hak Sekutu di Jerman.
18 Mei 1990
Kedua Republik Jerman menandatangani Traktat Pembentukan Uni Ekonomi, Mata Uang, dan Sosial.
1 Juli 1990
Republik Demokratik Jerman mengadopsi sebagian besar tatanan ekonomi dan hukum Republik Federal. Deutschmark menjadi satu-satunya alat pembayaran.
23 Agustus 1990
Sebelum berakhirnya negosiasi-negosiasi mengenai traktat unifikasi antara kedua negara Jerman, Dewan Rakyat memutuskan penggabungan Republik Demokratik Jerman ke Republik Federal pada 3 Oktober 1990. Penyebrangan perbatasan Checkpoint Charlie dihapus pada hari yang sama.
12 September 1990
Menteri luar negeri Amerika Serikat, Uni Soviet, Inggris, dan Prancis menandatangani Traktat Two-Plus-Four. Traktat ini memberikan kedaulatan penuh kepada Jerman. Sekitar satu juta orang merayakan reunifikasi di depan Gedung Reichstag di Berlin.
3 Oktober 1990
Pada malam 2-3 Oktober 1990, perayaan resmi untuk Hari Raya Jerman Bersatu diadakan. Kembang api menerangi langit, lonceng-lonceng mengiringi kegembiraan masyarakat. Pemilihan umum pertama seluruh Jerman diadakan pada 2 Desember 1990. Di sini, pemilih mengisi kertas suara di bilik suara.
2 Desember 1990
Masyarakat Jerman memilih anggota parlemen. Ini merupakan pemilihan umum bebas pertama sejak 1932.


2. Jerman Bersatu
Merujuk pada kronologi reunifikasi yang dideskripsikan sebelunya, negara Jerman secara resmi dipersatukan kembali pada 3 Oktober 1990. Enam negara bagian Jerman Timur (Brandenburg, Mecklenburg-Vorpommern, Sachsen, Sachsen-Anhalt, Thuringen, dan Berlin) secara resmi bergabung dengan Republik Federal Jerman (Jerman Barat).
Pada Desember 1990, diselenggarakan pemilihan umum bebas pertama bagi seluruh rakyat Jerman semenjak 1932. Pemilu dimenangi oleh partai Christian Democratic Union (CDU) pimpinan Helmut Kohl, namun tidak berhasil meraih suara mayoritas yang cukup untuk membentuk pemerintahan. Helmut Kohl menjadi Konselir Republik Federal Jerman setelah menggalang koalisi dengan partai-partai lain.



Daftar Pustaka :
Hapsari, Ratna dan M. Adil. 2015. Sejarah untuk SMA/MA Kelas XII Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta : Erlangga.



Comments

Iklan Ad

Popular posts from this blog

Menghitung Persediaan dengan Metode LCNRV (Lower-Cost-Net-Realizable-Value)

NILAI TERENDAH DARI BIAYA PEROLEHAN ATAU NILAI REALISASI NETO (LCNRV) Persediaan dicatat sebesar biaya perolehan. Namun, jika persediaan turun nilainya sampai ke tingkat di bawah biaya aslinya, maka prinsip biaya historis menjadi tidak relevan. Apapun alasan untuk penurunan nilai tersebut, baik itu usang, perubahan tingkat harga, atau rusak, perusahaan harus menurunkan nilai persediaan menjadi nilai realisasi neto untuk melaporkan kerugian ini. Perusahaan meninggalkan prinsip biaya historis ketika utilitas masa depan (kemampuan menghasilkan pendapatan) dari aset turun di bawah biaya aslinya. Nilai Realisasi Neto Ingat bahwa biaya adalah harga perolehan persediaan yang dihitung dengan menggunakan salah satu metode berbasis biaya historis. Nilai realisasi neto ( net realizable value /NRV) mengacu pada jumlah neto yang diharapkan oleh perusahaan untuk direalisasi dari penjualan persediaan. Secara khusus, nilai realisasi neto adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan bisnis bi...

Soal Latihan Piutang Dagang (Account Receivable) dan Kunci Jawaban

1. Pada akhir tahun 2017, Goblin Company memiliki piutang sebesar $700.000 dan cadangan kerugian piutang sebesar $54.000. Pada 24 Januari 2018, perusahaan mengetahui bahwa piutang dari Sun Company tidak dapat ditagih, dan pihak manajemen mengizinkan penghapusan sebesar $6.200. a. Buatlah jurnal penyesuaian untuk mencatat penghapusan piutang b. Berapa cash realizable value dari piutang (1) sebelum penghapusan dan (2) setelah penghapusan? 2. Buku besar perusahaan Tsubasa pada akhir tahun 2019 menunjukkan saldo piutang usaha $150.000, pendapatan penjualan $850.000, dan retur penjualan $30.000. Intruksi (a) Jika perusahaan Tsubasa menggunakan metode penghapusan piutang langsung untuk akun piutang tidak tertagih, buatlah jurnal penyesuaian pada 31 Desember 2019, dengan asumsi pihak manajer menentukan saldo piutang tidak tertagih sebesar $1.500. (b) Jika cadangan piutang tak tertagih memiliki saldo kredit sebesar $2.400 dalam neraca saldo, buatlah jurnal penyesuaian pada tanggal...

Metode Penentuan Episentrum Gempa

Untuk menentukan lokasi sumber gempa atau episentrum secara akurat dapat digunakan dua cara, yaitu dengan menggunakan metode jarak episentral dan homoseista.   1) Metode Episentral   Episentral adalah jarak antara sumber gempa atau episentrum dan stasiun pengamat gempa. Untuk menentukan posisi sumber gempa dengan metode ini, diperlukan data waktu kejadian gempa minimal dari tiga stasiun pengamatan, sehingga kita dapat menghitung jarak episentral dari setiap stasiun dengan menggunakan Rumus aska , yaitu sebagai berikut.   Δ = {(S – P) – 1’} × 1.000 km  ( Δ ) = jarak episentral dari stasiun pengamat (kilometer)  S - P = selisih waktu pencatatan antara gelombang sekunder dan primer (menit)  1’ = satu menit  Contoh : Dalam satu kejadian gempa, tercatat waktu getaran gelombang primer dan sekunder dari tiga stasiun pengamat A, B dan C sebagai berikut ini. Stasiun A : gelombang P pertama pukul 19:17.15 WIB, gelombang S pertama pukul 19:19.30 WIB Stasiun B :...