Skip to main content

Kenali Perbedaan Antara Cuaca dan Iklim

1. Pengertian Cuaca dan Iklim
Cuaca adalah rata-rata keadaan udara di suatu wilayah dalam waktu singkat. Ilmu tentang cuaca dinamakan meteorologi.
Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca pada tempat yang luas dan dalam waktu yang lama. Ilmu tentang iklim dinamakan klimatologi.

2. Unsur-unsur Cuaca dan Iklim
Unsur-unsur cuaca dan iklim yaitu sebagai berikut.
a. Suhu udara (temperatur) adalah keadaan panas atau dinginnya udara. Alat ukurnya adalah termometer.
b. Tekanan udara adalah berat massa udara pada suatu wilayah. Tekanan udara semakin rendah jika semakin tinggi dari permukaan laut. Alat ukurnya disebut barometer dengan satuan bar.
c. Kelembapan/kelengasan udara, yaitu kandungan uap air dalam udara. Alat ukurnya disebut higrometer atau psychrometer.
d. Angin adalah massa udara yang bergerak dari suatu tempat ke tempat lain. Menurut hukum Buys Ballot, udara akan bergerak dari daerah bertekanan udara maksimum ke daerah bertekanan minimum. Kecepatan angin dapat diukur dengan anemometer. Penamaan angin bergantung dari arah mana angin itu bertiup.

Sirkulasi Angin Dunia

1) Angin Pasat (trade winds) bertiup sepanjang tahun dari daerah subtropik menuju ke daerah ekuator. Angin Pasat dari daerah iklim dari daerah iklim tropika di Belahan Bumi Utara disebut Pasat Timur Laut. Adapun Angin Pasat dari Belahan Bumi Selatan disebut Angin Pasat Tenggara.
2) Angin Anti-Pasat terjadi karena udara di atas daerah ekuator mengalir ke daerah kutub dan turun di daerah maksimum subtropik.
3) Angin Barat adalah angin yang selalu berhembus dari arah barat pada daerah 350 LU-600 LU dan 350 LS-600 LS. Angin Barat adalah angin yang bertiup dari wilayah subtropics ke wilayah kutub.
4) Angin Monsun pada setengah tahun pertama bertiup angin darat yang kering dan setengah tahun berikutnya bertiup angin laut yang basah. Angin berhembus secara periodic (minimal tiga bulan) dan antara periode yang satu dengan yang lain polanya akan berlawanan. Angin monsoon di Indonesia ada dua macam, yaitu sebagai berikut.
a) Angin Monsun Asia/Monsun Musim Dingin Timur Laut/ Angin Monsun Barat Asia.
Angin Monsun Barat bertiup sekitar bulan Oktober-April. Angin ini bertiup saat Matahari berada di Belahan Bumi Selatan. Posisi tersebut menyebabkan Benua Australia mengalami musim panas, sehingga bertekanan rendah. Hal sebaliknya terjadi di Benua Asia, sehingga tekanannya tinggi. Oleh sebab itu, sesuai hokum Buys Ballot bahwa angin akan bertiup dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah. Artinya angin bertiup dari Benua Asia menuju Benua Australia. Pergerakan angin menuju ke Selatan Khatulistiwa/Ekuator, maka angin dibelokkan ke kiri. Akibatnya, Indonesia akan mengalami musim hujan akibat massa uap air yang dibawa saat melalui lautan luas di bagian utara (Samudera Pasifik dan Laut Cina Selatan).
b) Angin Monsun Australia/Monsun Musim Panas Barat Daya/Angin Monsun Timur
Angin Monsun Timur bertiup pada bulan April-Oktober. Pada saat ini, Matahari berada di belahan Bumi Utara. Hal itu menyebabkan Benua Australia mengalami musim dingin, sehingga bertekanan tinggi. Sementara Benua Asia lebih panas, sehingga tekanannya rendah. Angin bertiup dari Benua Australia menuju Benua Asia. Pergerakan angin menuju Utara Khatulistiwa/Ekuator, maka angin akan dibelokkan ke arah kanan. Akibatnya, Indonesia akan mengalami musim kemarau. Penyebabnya adalah angin tersebut melalui gurun pasir di bagian utara Australia yang kering dan hanya melalui lautan sempit.
5) Angin darat, bertiup malam hari dan dimanfaatkan nelayan untuk pergi melaut. Angin darat terjadi karena sifat fisik daratan yang cepat menerima panas dan cepat pula melepaskannya. Pada malam hari daratan lebih cepat melepaskan panas, sedangkan laut lebih lambat. Akibatnya tekanan udara di daratan lebih tinggi daripada lautan dan terjadilah angin darat atau angin yang bertiup dari darat ke laut.
6) Angin laut adalah angin yang beritup pada siang hari dan dimanfaatkan nelayan untuk pulang ke darat. Angin laut adalah angin yang bertiup dari darat ke laut. Hal ini terjadi karena lautan lebih lambat menerima panas sehingga terjadilah angin laut.
7) Angin gunung adalah angin yang bertiup dari gunung menuju lembah. Angin ini bertiup malam hari.
8) Angin lembah adalah angin yang bertiup dari lembah menuju gunung. Angin ini bertiup siang hari.
9) Angin Fohn adalah angin yang tidak mengandung uap air sehingga panas dan kering. Contoh : Angin Gending di Probolinggo dan Pasuruan; Angin Bahorok di Deli Serdang; Angin Brubu di Sulawesi Selatan; Angin Kumbang di Cirebon; Angin Wambrau di Pulau Biak dan Papua.
e. Hujan ialah peristiwa jatuhnya butir-butir air dalam bentuk cair menuju bumi. Curah hujan diukur dengan automatic rain gouge. Jenis-jenis hujan adalah sebagai berikut.
1) Hujan zenital atau hujan konveksi, yaitu hujan yang sering terjadi di daerah sekitar ekuator. Hujan ini terjadi akibat pertemuan Angin Pasat Timur Laut dengan Angin Pasat Tenggara. Akibat pemanasan tinggi, angin tersebut naik dan membentuk gumpalan-gumpalan awan di sekitar ekuator setelah gumpalan awan jenuh kemudian turunlah hujan.
2) Hujan Orografis adalah hujan yang terjadi karena udara yang mengandung uap air didorong oleh angin naik ke lereng pegunungan yang semakin ke atas semakin dingin sehingga terjadi kondensasi, terbentuklah awan dan jatuh sebagai hujan. Sementara itu, di lereng sebelahnya bertiup angin jatuh yang kering dan disebut daerah bayangan hujan.
3) Hujan frontal, terjadi ketika massa udara yang dingin bertemu dengan massa udara yang panas. Tempat pertemuan antara kedua massa itu disebut bidang front.
f. Awan ialah kumpulan titik-titik air atau Kristal es di dalam udara yang terjadi karena adanya kondensasi/sublimasi dari uap air yang terdapat dalam udara. Awan yang menempel di permukaan bumi disebut kabut. Jenis-jenis awan berdasarkan ketinggiannya adalah sebagai berikut.
1) Awan Tinggi (lebih dari 6.000 m-9.000 m), karena tingginya awan ini selalu berupa kristal-kristal es.
            a) Cirrus (Ci) : awan tipis seperti bulu burung.
            b) Cirrostratus (Ci-St) : awan putih merata seperti tabir.
            c) Cirrocumulus (Ci-Cu) : seperti sisik ikan.
2) Awan Sedang (2.000 m-6.000 m).
            a) Altocumulus (A-Cu) : awan bergumpal-gumpal tebal.
            b) Altostratus (A-St) : awan berlapis-lapis tebal.
3) Awan Rendah (di bawah 2.000 m)
            a) Stratocumulus (St-Cu) : awan yang tebal, luas, dan bergumpal-gumpal.
            b) Stratus (St) : awan merata rendah dan berlapis-lapis.
            c) Nimbostratus (No-St) : lapisan awan yang luas, sebagian mengandung hujan.
4) Awan yang terjadi karena udara naik, terdapat pada ketinggian 500 m-1.500 m.
            a) Cumulus (Cu) : awan yang bergumpal-gumpal, dasarnya rata.
b) Cumulonimbus (Cu-Ni) : awan yang bergumpal-gumpal, luas, dan mengandung hujan,  serta sering terjadi angin rebut.

Comments

Iklan Ad

Popular posts from this blog

Menghitung Persediaan dengan Metode LCNRV (Lower-Cost-Net-Realizable-Value)

NILAI TERENDAH DARI BIAYA PEROLEHAN ATAU NILAI REALISASI NETO (LCNRV) Persediaan dicatat sebesar biaya perolehan. Namun, jika persediaan turun nilainya sampai ke tingkat di bawah biaya aslinya, maka prinsip biaya historis menjadi tidak relevan. Apapun alasan untuk penurunan nilai tersebut, baik itu usang, perubahan tingkat harga, atau rusak, perusahaan harus menurunkan nilai persediaan menjadi nilai realisasi neto untuk melaporkan kerugian ini. Perusahaan meninggalkan prinsip biaya historis ketika utilitas masa depan (kemampuan menghasilkan pendapatan) dari aset turun di bawah biaya aslinya. Nilai Realisasi Neto Ingat bahwa biaya adalah harga perolehan persediaan yang dihitung dengan menggunakan salah satu metode berbasis biaya historis. Nilai realisasi neto ( net realizable value /NRV) mengacu pada jumlah neto yang diharapkan oleh perusahaan untuk direalisasi dari penjualan persediaan. Secara khusus, nilai realisasi neto adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan bisnis bi...

Urbanisasi Sebagai Dampak Globalisasi Terhadap Perubahan Sosial di Komunitas Lokal

A.  LATAR BELAKANG Globalisasi didefinisikan sebagai suatu proses yang menempatkan masyarakat dunia bisa menjangkau satu dengan yang lain atau saling terhubungkan dalam semua aspek kehidupan mereka, baik dalam budaya, ekonomi, politik, teknologi, maupun lingkungan.  Masyarakat dapat menjangkau satu dengan yang lain dalam segala aspek kehidupan didukung oleh kemajuan IPTEK dan keterbukaan sistem perekonomian negara yang mempercepat akselerasi globalisasi. Keterbukaan sistem perekonomian negara dipicu oleh adanya liberalisasi perdagangan dunia. Hal ini mengakibatkan masyarakat di berbagai dunia dapat menikmati hasil produksi dari negara lain, seperti makanan, minuman, pakaian, dan sebagainya. Selain itu, keterbukaan sistem perekonomian ini juga meningkatkan aktivitas perekonomian dunia yang dikuasai oleh perusahaan multinasional. Sebagai akibatnya, masyarakat dunia merasakan dampak dari adanya globalisasi pada aspek ekonomi tersebut, baik dari segi produksi, pembiayaan, te...

Soal Latihan Piutang Dagang (Account Receivable) dan Kunci Jawaban

1. Pada akhir tahun 2017, Goblin Company memiliki piutang sebesar $700.000 dan cadangan kerugian piutang sebesar $54.000. Pada 24 Januari 2018, perusahaan mengetahui bahwa piutang dari Sun Company tidak dapat ditagih, dan pihak manajemen mengizinkan penghapusan sebesar $6.200. a. Buatlah jurnal penyesuaian untuk mencatat penghapusan piutang b. Berapa cash realizable value dari piutang (1) sebelum penghapusan dan (2) setelah penghapusan? 2. Buku besar perusahaan Tsubasa pada akhir tahun 2019 menunjukkan saldo piutang usaha $150.000, pendapatan penjualan $850.000, dan retur penjualan $30.000. Intruksi (a) Jika perusahaan Tsubasa menggunakan metode penghapusan piutang langsung untuk akun piutang tidak tertagih, buatlah jurnal penyesuaian pada 31 Desember 2019, dengan asumsi pihak manajer menentukan saldo piutang tidak tertagih sebesar $1.500. (b) Jika cadangan piutang tak tertagih memiliki saldo kredit sebesar $2.400 dalam neraca saldo, buatlah jurnal penyesuaian pada tanggal...