Skip to main content

Pengertian Sejarah

Pengertian Sejarah
Secara Etimologis, kata "sejarah" diserap dari bahasa Arab "syajaratun" yang berarti pohon. Kata "pohon" ini kemudian dihubungkan dengan keturunan atau asal usul keluarga raja/dinasti tertentu.
Penggunaan kata "pohon" menunjukkan sejarah itu memiliki permulaan (akar) serta terus tumbuh dan berkembang dari tingkat yang sederhana ke tingkat yang lebih kompleks. Sejarah seperti pohon yang terus berkembang dari akar sampai ke ranting yang terkecil.
Kata "Syajaratun" kemudian berkembang dalam bahasa Melayu menjadi syajarah, dan dalam bahasa Indonesia menjadi sejarah, yang berarti gambaran silsilah atau keturunan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian kata "sejarah" adalah sebagai berikut.
a. asal usul (keturunan) silsilah;
b. kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau; riwayat; tambo; dan
c. pengetahuan atau uraian tentang kejadian atau peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau; ilmu sejarah.
Dari pengertian itu, sejarah ternyata tidak hanya berarti peristiwa yang telah terjadi pada masa lampau. Sejarah juga berarti kajian atau penelitian tyang sistematis atas peristiwa itu; dengan kata lain, sejarah juga adalah ilmu. Fokus sejarah sebagai ilmu (ilmu sejarah) adalah penelitian sistematis atas peristiwa-peristiwa masa lampau manusia. Itulah yang disebut penelitian sejarah.
Sebagai ilmu, para filsuf, sejarawan, serta ilmuwan sosial lain telah memberikan definisi sendiri-sendiri tentang sejarah, namun satu dengan yang lainnya memiliki kemiripan.
a. Herodotus (484-425 SM), filsuf terkenal dari Yunani, mengatakan bahwa sejarah merupakan suatu kajian untuk menceritakan seluk beluk jatuh bangunnya seorang tokoh, masyarakat, ataupun peradaban.
b. Aristoteles (384-322 SM), filsuf Yunani, berpendapat bahwa sejarah merupakan kegiatan penelitian yang sistematis mengenai gejala alam, terutama yang menyangkut kehidupan manusia dalam urutan kronologis.
c. R. Mohamad Ali, mendefinisikan tentang sejarah sebagai.
1) keseluruhan perubahan, kejadian, peristiwa, realitas, atau kenyataan yang benar-benar telah terjadi di sekitar kita,
2) cerita tentang perubahan-perubahan itu,
3) ilmu yang menyelidiki semua perubahan, kejadian, peristiwa, dan kenyataan yang benar-benar terjadi pada masa lampau.
d. Muhammad Yamin, mendefinisikan sejarah sebagai ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan dari beberapa peristiwa yang dapat dibuktikan.
Dengan memperhatikan definisi-definisi di atas dapat dirumuskan pengertian sejarah sebagai berikut :
Sejarah adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari berbagai peristiwa atau kejadian penting dalam kehidupan umat manusia pada masa lampau.

Berdasarkan pengertian tersebut, sejarah memiliki tiga unsur pokok, yaitu sebagai berikut.
a. Manusia
Manusia dalam peristiwa sejarah menjadi unsur penting, seperti layaknya pemeran utama dalam drama. Peran manusia sangat menentukan dalam suatu peristiwa. Sejarah adalah sejarahnya manusia, bukan sejarahnya alam atau sejarahnya hewan atau tumbuh-tumbuhan. Peristiwa yang dikaji pun adalah peristiwa yang terkait dengan manusia.
b. Ruang
Peristiwa atau kejadian (masa lampau) itu terjadi dalam ruang atau tempat tertentu. Unsur ruang ini akan menjadikan pemahaman kita tentang peristiwa sejarah menjadi nyata.
c. Waktu
Peristiwa sejarah terjadi pada masa lampau, bukan masa kini apalagi masa depan. Ini merupakan unsur yang sangat penting dari konsep sejarah. Waktu menjadi unsur dan konsep yang penting dalam sejarah oleh karena perjalanan hidup manusia tidak dapat dilepaskan dari waktu. Dengan kata lain, sejarah manusia adalah sebuah proses perjalanan dalam sebuah garis waktu sejak zaman dulu, zaman sekarang, dan zaman yang akan datang. Maka, dalam sejarah dikenal apa yang disebut kronologi dan periodisasi.
Kronologi adalah urutan waktu terjadinya suatu peristiwa sejarah. Sedangkan, periodisasi adalah pembabakan masa atau waktu untuk mempermudah memahami peristiwa-peristiwa sejarah.



Daftar Pustaka :
Hapsari, Ratna dan M. Adil. 2013. Sejarah Indonesia untuk SMA/MA Kelas X. Erlangga : Jakarta

Comments

Iklan Ad

Popular posts from this blog

Menghitung Persediaan dengan Metode LCNRV (Lower-Cost-Net-Realizable-Value)

NILAI TERENDAH DARI BIAYA PEROLEHAN ATAU NILAI REALISASI NETO (LCNRV) Persediaan dicatat sebesar biaya perolehan. Namun, jika persediaan turun nilainya sampai ke tingkat di bawah biaya aslinya, maka prinsip biaya historis menjadi tidak relevan. Apapun alasan untuk penurunan nilai tersebut, baik itu usang, perubahan tingkat harga, atau rusak, perusahaan harus menurunkan nilai persediaan menjadi nilai realisasi neto untuk melaporkan kerugian ini. Perusahaan meninggalkan prinsip biaya historis ketika utilitas masa depan (kemampuan menghasilkan pendapatan) dari aset turun di bawah biaya aslinya. Nilai Realisasi Neto Ingat bahwa biaya adalah harga perolehan persediaan yang dihitung dengan menggunakan salah satu metode berbasis biaya historis. Nilai realisasi neto ( net realizable value /NRV) mengacu pada jumlah neto yang diharapkan oleh perusahaan untuk direalisasi dari penjualan persediaan. Secara khusus, nilai realisasi neto adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan bisnis bi...

Soal Latihan Piutang Dagang (Account Receivable) dan Kunci Jawaban

1. Pada akhir tahun 2017, Goblin Company memiliki piutang sebesar $700.000 dan cadangan kerugian piutang sebesar $54.000. Pada 24 Januari 2018, perusahaan mengetahui bahwa piutang dari Sun Company tidak dapat ditagih, dan pihak manajemen mengizinkan penghapusan sebesar $6.200. a. Buatlah jurnal penyesuaian untuk mencatat penghapusan piutang b. Berapa cash realizable value dari piutang (1) sebelum penghapusan dan (2) setelah penghapusan? 2. Buku besar perusahaan Tsubasa pada akhir tahun 2019 menunjukkan saldo piutang usaha $150.000, pendapatan penjualan $850.000, dan retur penjualan $30.000. Intruksi (a) Jika perusahaan Tsubasa menggunakan metode penghapusan piutang langsung untuk akun piutang tidak tertagih, buatlah jurnal penyesuaian pada 31 Desember 2019, dengan asumsi pihak manajer menentukan saldo piutang tidak tertagih sebesar $1.500. (b) Jika cadangan piutang tak tertagih memiliki saldo kredit sebesar $2.400 dalam neraca saldo, buatlah jurnal penyesuaian pada tanggal...

Metode Penentuan Episentrum Gempa

Untuk menentukan lokasi sumber gempa atau episentrum secara akurat dapat digunakan dua cara, yaitu dengan menggunakan metode jarak episentral dan homoseista.   1) Metode Episentral   Episentral adalah jarak antara sumber gempa atau episentrum dan stasiun pengamat gempa. Untuk menentukan posisi sumber gempa dengan metode ini, diperlukan data waktu kejadian gempa minimal dari tiga stasiun pengamatan, sehingga kita dapat menghitung jarak episentral dari setiap stasiun dengan menggunakan Rumus aska , yaitu sebagai berikut.   Δ = {(S – P) – 1’} × 1.000 km  ( Δ ) = jarak episentral dari stasiun pengamat (kilometer)  S - P = selisih waktu pencatatan antara gelombang sekunder dan primer (menit)  1’ = satu menit  Contoh : Dalam satu kejadian gempa, tercatat waktu getaran gelombang primer dan sekunder dari tiga stasiun pengamat A, B dan C sebagai berikut ini. Stasiun A : gelombang P pertama pukul 19:17.15 WIB, gelombang S pertama pukul 19:19.30 WIB Stasiun B :...